Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J5 Bab 9 Epilog
Epilog
Dua hari setelah malam festival musim panas, dan pagi ini adalah hari kepulanganku setelah tinggal selama kurang lebih tiga minggu---
Aku mengucapkan terima kasih pada nenek Aoi-san yang baru saja kembali ke rumah, sebagai tanda terima kasih atas segala kebaikannya selama aku tinggal.
Saat perpisahan, neneknya dengan jenaka berkata, "Lain kali datang sebagai menantu, ya♪." Tapi sekarang jika kupikirkan lagi, rumor tentang menantu itu mungkin bukan hanya dibesar-besarkan, melainkan sesuatu yang sengaja disebarkan oleh neneknya, bukan?
Entah benar atau tidak, aku dan Aoi-san berangkat bersama menuju stasiun.
Hanya beberapa menit tersisa sebelum keretaku datang. Kami berada di peron, menikmati momen perpisahan terakhir.
"Aku tahu, kita baru saja mulai berpacaran, tapi harus menjalani hubungan jarak jauh. Mungkin ini akan membuatmu merasa kesepian, tapi aku akan menyempatkan waktu untuk datang menemuimu."
Aoi-san tersenyum seperti biasanya, sambil menggeleng pelan.
"Tidak apa-apa. Karena, sekarang semuanya sudah berbeda dari sebelumnya."
"Benar juga."
Seperti yang Aoi-san katakan, perpisahan di peron shinkansen empat bulan lalu jelas terasa berbeda.
Kini, setelah perasaan kami saling tersampaikan, tak perlu lagi merasa terlalu sedih.
"Tapi......harus berpisah setiap kali bertemu memang sedikit menyedihkan, ya......"
Bukan karena dia bergantung padaku seperti dulu.
Keinginan sederhana untuk tidak terpisah dari seseorang yang kita cintai adalah hal yang wajar. Semakin besar kebahagiaan saat bisa bertemu setelah lama tak berjumpa, semakin besar pula rasa kesedihan saat harus berpisah.
Tiba-tiba aku terpikir---berapa kali lagi aku akan membuat Aoi-san merasakan kesedihan seperti ini?
"Aoi-san---"
Aku tidak ingin dia merasakan itu lagi.
Begitu pikiran itu muncul, kata-kataku meluncur lebih cepat daripada aku sempat berpikir.
"Suatu hari nanti, mari kita tinggal bersama lagi."
"Eh---"
Aoi-san terkejut hingga kehilangan kata-kata.
"Aku tidak tahu kapan itu akan terjadi. Tapi, setelah kita lulus SMA, menjadi sedikit lebih dewasa, dan mampu hidup hanya dengan kekuatan kita sendiri......mari kita tinggal bersama lagi seperti dulu."
Kegelisahan yang masih tersisa di mata Aoi-san perlahan menghilang.
"Ya......suatu hari nanti, aku ingin tinggal bersama Akira-kun lagi."
Tak lama setelah itu, terdengar pengumuman di peron yang memberitahukan bahwa kereta akan segera tiba.
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
Saat aku mengarahkan pandangan ke ujung rel, terlihat kereta mendekat dari kejauhan.
"Akira-kun---"
"Ya. Sepertinya ini saatnya kita berpisah—!?"
Namun, tepat saat aku mengalihkan pandangan kembali ke arah Aoi-san untuk mengucapkan kata-kata perpisahan,
Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap, seolah-olah sesuatu menutupi mataku. Tidak, lebih tepatnya, aku masih bisa melihat, tapi jaraknya terlalu dekat sehingga fokusku menjadi kabur. Lebih dari itu, bukan hanya penglihatanku yang terasa terhalang.
Di tengah kebingungan yang melanda pikiranku, aku merasakan sensasi lembut dan hangat menyentuh bibirku.
Aku baru memahami apa yang sedang terjadi setelah Aoi-san menjauhkan wajahnya.
"E-Eh, itu......"
Saat aku menyadari situasinya, aku menjadi benar-benar gelagapan.
Aoi-san menatapku dengan pipi yang memerah samar.
"Aku tidak tahu harus bilang apa......Ini, pertama kalinya bagiku."
"Aku sudah tiga kali."
"Eh---!?"
Rasanya seperti pergi dari surga ke neraka......Jadi, ini bukan pertama kalinya untuk Aoi-san?
Pengakuan yang terlalu mengejutkan itu membuatku hampir menangis dalam rasa frustrasi dan kecewa.
"Yang pertama......malam saat kita menginap di kamar yang sama selama perjalanan kelulusan."
"Perjalanan kelulusan......?"
"Yang kedua......malam Valentine, begitu aku pulang ke rumah."
"Malam Valentine......?"
Kata-kata itu menggugah ingatan yang sudah lama terpendam.
---Malam Valentine, saat aku tertidur di sofa, ada kehangatan aneh yang menyelimutiku.
---Ketika aku terbangun, yang kulihat adalah Aoi-san dengan wajah yang memerah, memegang bibirnya sendiri.
Kemungkinan yang tak terduga melintas di benakku.
"Jangan-jangan...keduanya itu, denganku?"
Mendengar itu, Aoi-san tersenyum jahil sambil mengangguk.
"Waktu itu, aku sedang sangat kacau. Sebelum berpisah dengan Akira-kun, aku ingin memiliki kenangan yang lebih nyata. Foto saja tidak cukup, jadi aku mencuri ciuman saat kamu sedang tidur."
Dengan wajah sedikit malu, Aoi-san berkata, "Lagipula, sekarang sudah lewat, kan?"
"Aku sama sekali tidak sadar......"
"Itu karena Akira-kun tidur nyenyak sekali."
Lain kali, tolong lakukan saat aku terbangun.
Rasa kaget berubah menjadi campuran antara keheranan, kebahagiaan, dan rasa malu. Aku hampir tidak bisa mengontrol perasaanku.
Setidaknya, aku merasa lega mengetahui bahwa itu adalah ciuman pertama kami berdua.
Tepat pada saat itu, seolah-olah kereta sedang menunggu kami menyelesaikan perpisahan, kereta tiba di peron dengan sempurna. Pintu terbuka, penumpang turun, dan bel keberangkatan segera berbunyi.
Aku buru-buru naik ke kereta sambil berbalik menghadap Aoi-san.
"Untuk yang keempat, aku akan menantikannya, ya."
"Ya, sampai jumpa lagi!"
Pintu kereta tertutup, dan aku terus melambaikan tangan hingga sosok Aoi-san tak lagi terlihat.
Dengan begitu, kami berdua mengucapkan selamat tinggal, membawa janji baru yang akan kami wujudkan di masa depan.
Post a Comment for "Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J5 Bab 9 Epilog"