Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J5 Bab 0.1 Prolog

Prolog

Akhir Juli, empat bulan setelah berakhirnya kehidupan tinggal bersama dengan Aoi-san---

Aku akhirnya terbiasa dengan kehidupan baruku, seminggu setelah akhir semester pertama dan awal liburan musim panas.

"Sudah lama sekali aku ngga ke kota ini."

Tanpa sadar kata-kata itu keluar saat aku turun dari Shinkansen yang tiba di stasiun menuju peron.

Aku kembali ke kota tempatku dulu tinggal setelah sekian lama, untuk bertemu dengan Aoi-san lagi.

"Sudah lama sekali ya......."

Terakhir aku melihat pemandangan ini saat aku mengucapkan selamat tinggal pada Aoi-san.

Saat aku menutup mata, aku masih bisa melihat pemandangan hari itu---

"Akira-kun......kita pasti akan bertemu lagi, kan?"

Baca novel ini hanya di Musubi Novel

Aoi-san berkata sambil memegang kalung Hortensia yang bersinar di dadanya.

Saat aku melihatnya tersenyum dan meneteskan air mata, emosi yang telah lama kutahan meledak.  　

Sensasi hangat mengalir di pipiku---sementara aku merasa sangat sedih sampai-sampai aku tidak bisa bernapas, aku juga mencengkeram kalung di leherku, tersenyum dan mengucapkan kata-kata seperti sumpah.

"Ya......Tentu saja!"

Begitu pintu tertutup, pemandangan perlahan-lahan melayang pergi seolah dalam gerakan lambat.

Tidak lama kemudian, Aoi-san sudah tidak terlihat lagi dan aku hanya bisa berlutut.  　

Tapi itu bukanlah perpisahan yang menyedihkan, ini adalah perpisahan dengan janji untuk bertemu kembali.

"Sudah empat bulan berlalu sejak saat itu ya---"

Waktu yang terlalu singkat untuk bernostalgia.

Tapi, sebagai waktu tidak bertemu satu sama lain, itu terlalu lama.

Namun, kupikir itu adalah waktu yang tepat bagiku untuk merenungkan pikiran dan perasaanku.

"Baiklah. Ayo pergi1"

Aku membawa barang bawaanku di punggung dan meninggalkan peron Shinkansen.

Rumah tempat Aoi-san tinggal bersama neneknya berada di sebuah desa yang berjarak beberapa pemberhentian kereta.

Membayangkan akan bertemu dengannya dalam beberapa jam lagi, secara alami membuatku tersenyum.    　

---Janji untuk bertemu lagi, yang dibuat pada hari itu ketika kami berpisah, harus dipenuhi.

---Untuk menunjukkan pada satu sama lain betapa mandiri dan dewasanya kami.

---Di atas segalanya. Untuk menegaskan perasaan kami.

Kalau aku membuat daftar semua alasan kenapa aku pergi menemui Aoi-san, tidak akan ada habisnya.

Ada begitu banyak hal yang ingin kukatakan dan kusampaikan, sampai menggunung.

Tapi---saat ini, aku hanya ingin bertemu Aoi-san.

Aku tidak bisa menekan pikiranku yang kemana-mana, aku dengan cepat melewati gerbang tiket dan berganti kereta.  　

Aku merasa liburan musim panas tahun ini akan lebih berkesan daripada tahun lalu.