Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J4 Bab 7.1

Bab 7 - Malam Valentine

Sore hari di rabu pertama setelah liburan musim dingin berakhir dan awal semester ketiga---

Saat itu menjelang akhir jam perwalian yang panjang, sesi periode terakhir hari itu.

"Terakhir, Akira-kun ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua, jadi aku ingin kalian mendengarkannya."

Izumi, perwakilan kelas, mulai naik ke podium dan menatapku.

Mempertimbangkan semua yang telah terjadi sejauh ini, orang mungkin berpikir bahwa Izumi telah melakukan tindakan sembrono lagi terhadapku, tapi ini tidak terjadi hari ini, dan aku telah meminta Izumi untuk memberiku waktu di akhir jam perwalian.

Ketika aku beranjak dari tempat dudukku dan menuju ke depan kelas, Izumi turun dari podium dan menyerahkan tempatnya.

Saat kami berpapasan, dia menepuk ku seolah-olah ingin memberiku semangat.

"Maaf karena meminta waktu kalian di akhir perwalian ini."

Aku berdiri di podium dan melihat ke sekeliling ke wajah teman-teman sekelasku saat aku berbicara.

Terakhir kali aku berada di podium seperti ini sejak Aoi-san kembali ke ibunya selama masa persiapan festival sekolah. Aku ingat ketika aku mengatakan pada semua orang bahwa Aoi-san tidak bisa datang ke sekolah untuk sementara waktu.

Sudah lebih dari dua bulan sejak saat itu......Waktu berlalu terlalu cepat, bukan?

Tapi, kalau aku mengutarakan dengan kata-kata apa yang akan kuceritakan pada mereka, waktu akan terasa lebih cepat lagi.

Berbeda dengan teman-teman sekelasku, yang bertanya-tanya apa yang akan dimulai, Eiji memiliki ekspresi tenang di wajahnya seolah ia mengawasiku, sementara Izumi menatapku dengan kuat seolah dia menyemangatiku.

Hanya Aoi-san yang menatapku dengan mata yang sedikit khawatir.

Di tengah-tengah campuran pikiran dan perasaanku, aku menarik napas dalam-dalam sebelum membicarakan masalah ini.

"Maaf untuk pembicaraan yang tiba-tiba, tapi......aku akan pindah sekolah setelah semester ketiga."

Ruang kelas menjadi hening karena pengakuan yang tiba-tiba itu, dan segera setelah itu, suasana kelas menjadi heboh.

Namun, semua orang segera memelankan suara mereka untuk mendengar penjelasan selanjutnya.

"Alasannya adalah situasi keluarga. Aku tidak akan menjelaskannya di sini karena aku akan menjelaskannya secara individual pada mereka yang ingin mendengar penjelasan rinci, tapi faktanya adalah bahwa sebelum aku masuk sekolah, aku telah memutuskan untuk pindah sekolah ketika aku mencapai tahun kedua. Aku merasa menyesal karena tidak memberi tahu kalian sampai sekarang......kalau memungkinkan, aku ingin tetap di sini pada sisa dua bulan ini."

Baca novel ini hanya di Musubi Novel

Bukannya aku tidak berpikir bahwa aku seharusnya tidak memberi tahu semua orang lebih cepat.

Tapi ketika aku pertama kali mulai di sekolah, aku sudah menyerah dengan ide untuk mengucapkan selamat tinggal, dan ketika aku mulai berpikir bahwa aku tidak ingin pindah sekolah, aku takut dengan mengatakannya, aku akan membuat mereka sadar akan perpisahan kami, jadi aku tidak bisa mengatakannya.

Aku bisa mengungkapkannya sekarang karena mereka bertiga telah membantuku untuk menerima perpisahan itu.

Kalau bukan karena mereka bertiga, kurasa aku tidak akan bisa mengatakannya sampai sebelum aku pindah.

Dan aku akan menyerah dan pergi, seperti yang kulakukan ketika aku pindah ke sekolah lain di masa lalu.  　

Jadi, bagiku, sangat berarti untuk bisa memberi tahu semua orang, bahkan pada saat seperti ini.  

"Karena itu, tolong mohon bantuannya ya, semuanya♪"

Tepat setelah Izumi menutupnya dengan itu, lonceng akhir kelas berbunyi.

Kemudian, semua orang beranjak dari tempat duduknya sekaligus dan berkumpul di sekelilingku.

Di tengah-tengah suara-suara yang menyesali perpisahan itu, marah padaku karena aku tetap diam, dan berterima kasih atas kebaikan semua orang, sosok seorang gadis yang berjalan menghampiri Aoi-san dan memanggilnya menarik perhatianku di ujung pandanganku.

Sejak kejadian di festival sekolah, semua orang tahu bahwa Aoi-san dan aku memiliki hubungan yang dekat.

Dia mungkin mengkhawatirkan Aoi-san karena aku pindah sekolah.

Sekarang ada teman yang mengkhawatirkan Aoi-san seperti ini.

Melihat pemandangan itu, aku sekali lagi merasa bahwa apa yang telah kulakukan bukanlah sebuah kesalahan.

*