Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kimi no Wasurekata wo Oshiete [LN] J1 Bab 6.3

 


Bab Terakhir - Di Ujung Masa Muda Yang Terlambat Datang




"Dinginnya......"


Aku menggosok kedua tangan yang dilapisi sarung tangan tebal.


Dibandingkan dengan Tokyo, malam di sini terasa jauh lebih dingin. Hari ini adalah hari terakhirku bersama angin dingin kering yang sudah begitu akrab di kulitku. Aku merasa sangat merindukan semua ini---pemandangan kampung halaman, aroma onsen, dan kehangatan orang-orang di sini.


21:07---Stasiun Harusaki. Tempat untuk berpindah dari kereta lokal ke Shinkansen.


Aku masih punya sedikit waktu sebelum kedatangan Shinkansen.


Aku membeli cokelat panas dari mesin penjual otomatis dan duduk di kursi ruang tunggu kecil. Tubuhku terasa membeku, tapi kehangatan lembut dari kaleng cokelat panas mulai meresap ke tangan yang tanpa sarung tangan.


Pengumuman di dalam stasiun memberitahukan waktu keberangkatan kereta terakhir, baik dari jalur lokal maupun Shinkansen. Segera, kota Harusaki akan tidur. Dengan waktu yang semakin larut, penumpang juga semakin jarang, dan mungkin aku tidak perlu lagi memakai kacamata hitam sebagai penyamaran.


Kota Tabinagawa pasti sudah gelap. Ketika aku meninggalkan rumah, hanya sedikit rumah yang masih menyala.


Tokyo sangat terang bahkan di malam hari. Aku butuh waktu sekitar sebulan untuk membiasakan diei setelah pindah ke sana.


Rasa rindu kampung halaman sering membuatku hampir menangis.


Tapi, dalam beberapa bulan, aku berhasil beradaptasi. Kesibukan sehari-hari dengan pelajaran dan dunia musik membantuku melupakan kesepian itu.


Hanya satu hal yang tetap tak bisa kulupakan---perasaanku terhadap Shuu. Setelah kehilangan keberadaannya, rasa rindu itu terus membesar setiap hari, tak mampu kulawan. Mustahil untuk melupakannya.


Ia seperti narkotika. Meskipun mencoba memutuskan hubungan, otakku selalu mencarinya kembali seperti sebuah dorongan yang tak terkendali.


"Dua puluh tahun......ya."


Aku belum merasakan sepenuhnya. Meski penampilanku tumbuh dewasa, batinku masih terjebak pada masa SMP. Waktuku seolah terhenti lima tahun yang lalu. Tidak......sekarang itu sudah menjadi bentuk lampau.


Aku pulang untuk memutuskan ketergantunganku pada Shuu. Untuk menanggalkan masa lalu sebagai Kiriyama Sayane dan memulai lembaran baru.


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


Ponsel lamaku, yang belum ku-upgrade sejak masa SMP, menampilkan panggilan tak terjawab terbaru. Nomor yang tidak terdaftar di buku alamatku.


"Kenapa baru menghubungi......sekarang."


Sudah terlambat, kan? Aku memberikan nomor kontak itu lebih dari lima tahun yang lalu.


Aku sudah bukan Kiriyama Sayane yang dulu berada di sampingmu.


Jangan meneleponku......sekarang. Aku sengaja menghindarimu saat meninggalkan Tabinagawa. Aku juga......tak ingin mendengar suaramu. Aku tak bisa mendengarnya.


Jika aku bertemu denganmu sekarang, aku pasti---


Jari-jariku menyentuh layar ponsel, membuka layar pendaftaran kontak, tapi beberapa detik kemudian aku membatalkannya. Lalu, aku menghapus riwayat panggilan itu.


Ini yang terbaik. Aku meyakinkan diriku sendiri yang entah kenapa gemetar.


Ternyata, ini jauh lebih menyenangkan dari yang aku kira, pulang ke kampung halaman. Keluargaku terlihat sehat, dan meskipun kotanya sepi, semangat orang-orang di sana tidak berubah.


Aku juga senang bisa mengunjungi SMP Tabi sebelum ditutup. Bertemu kembali dengan Kiyo bodoh......Tomi-oniichan, Emilie-san, dan Liese-chan membuatku sangat bahagia.


Tak terduga, aku juga ikut serta dalam Festival Tabinagawa bersama mereka.


Bisa menyanyi di dekat Shuu, itu hal yang bahkan tak pernah kubayangkan dalam mimpiku.


Mimpi indah akan berakhir suatu saat. Waktu Kiriyama Sayane juga hampir habis.


Aku tidak akan kembali untuk sementara waktu karena aku tidak ingin terus-menerus mengingat kenangan ini setiap kali kembali. Aku akan baik-baik saja sendiri.


Aku akan memutuskan keterikatan dan ketergantungan ini, dan melangkah maju ke masa depan yang tak pasti.


Aku akan mematikan kehendakku sendiri. Aku akan membuang semua perasaan ini. Aku akan memproduksi lagu-lagu untuk dijual dalam jumlah besar, dan terus menyanyi, mencerminkan selera banyak orang.


Aku adalah SAYANE---aku tidak akan lagi menyanyi untukmu.


Waktu terus berjalan dengan lambat. Ketika aku menyesap sisa-sisa cokelat panas yang telah menghangat, pengumuman tentang kedatangan Shinkansen terdengar.


Sudah saatnya aku pergi.


Aku membuang kaleng kosong ke tempat sampah. Dengan gitar akustik di punggung dan tas koper di tangan, aku meninggalkan ruang tunggu. Aku juga tak lupa memasang earphone yang tersambung ke ponsel di kedua telingaku.


Di dalam kereta lokal tadi, aku terus mendengarkan lagu yang sama berulang-ulang. Lagu itu tak diberi nama. Lagu itu tak akan pernah mengalir ke dunia luar, jadi tak perlu nama yang berlebihan.


Lirik sudah ada, tapi tidak ada orang untuk menyanyikannya.


Aku ingin bernyanyi untuk terakhir kalinya. Untuk satu-satunya orang yang kucintai.


Aku turun di peron yang sepi. Suara Shinkansen yang mendekat, bersama pengumuman yang terdengar, dengan jelas memberi tahu bahwa akhir dari mimpi ini sudah dekat.


Aku belum bisa minum alkohol, tapi pesta kecil di rumahmu......itu sangat menyenangkan. Andai saja ulang tahunku bisa datang lebih cepat.


Memancing atau bermain kickball......kalau hanya sesekali, sepertinya tak masalah. Tapi kau terlalu kurang olahraga, jadi mulai dari awal lagi dan latih dirimu.


Festival Tabinagawa......aku ingin membawakan lebih banyak lagu. Aku ingin memperkenalkan lagu baru, tapi sepertinya itu sudah tidak mungkin. Maaf.


Rasanya sedih melihat sekolah yang penuh dengan kenangan pahit kami, SMP Tabi, harus ditutup. Setidaknya, hanya dirimu yang mungkin bisa mengiringi akhir dari kenangan itu.


Aku khawatir karena kau sepertinya tidak sehat. Gadis yang merepotkan ini akan menghilang, jadi ambil waktu istirahat yang cukup dan nikmati hidupmu sebagai NEET yang sehat.


Kalau kau merasa ingin, sentuhlah juga keyboardmu.


Bermainlah "be with you," dan lagu baru yang tak bernama, agar tidak terlupakan.


Hadiah ulang tahunnya......terima kasih.


Orang yang kusukai telah memenuhi janji, dan aku sangat bahagia.


Meskipun lagu untuk memutuskan hubungan, aku takkan melupakannya. Aku takkan melupakan ulang tahun tahun ini.


Selamat tinggal, Shuu.


Kiryama Sayane sangat mencintaimu.

Tln: disini, Sayane pake kalimat bentuk lampau

******

Post a Comment for "Kimi no Wasurekata wo Oshiete [LN] J1 Bab 6.3"