Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J4 Bab 8.2

Bab 8 - Sampai Kita Bertemu Suatu Hari Nanti




Keesokan harinya, setelah upacara penutupan selesai tanpa hambatan---


Setelah mengucapkan selamat tinggal pada teman-teman sekelasku saat perwalian, aku masih di sekolah sendirian.


Setelah melihat semua orang pulang sekolah dengan sukacita untuk liburan musim semi yang dimulai besok, aku melihat sekeliling sekolah tanpa tujuan, mungkin karena aku merasa lebih menyesal daripada yang kupikirkan.


"Meski begitu, mereka semua sangat santai padahal ini yang terakhir......"


Bukannya aku mengharapkan perpisahan yang emosional seperti dalam drama.


Namun demikian, aku harus mengakui bahwa aku merasa sedikit sedih.


Dibandingkan dengan kepindahanku sebelumnya, di mana aku sudah menyerah jadi aku bahkan tidak lagi merasa kesepian, aku harus senang dengan perasaan yang menyayat hati ini.


Ini adalah bukti bahwa hari-hari yang kuhabiskan di sekolah ini sangat berharga.


AKu berkeliling sekolah seolah sedang memungut kenangan satu per satu.


"Apa ini terakhir kalinya aku akan melihat pemandangan ini ya......"


Dan tempat terakhir yang kudatangi adalah atap.


Saat aku melewati pintu masuk, aku melihat langit biru tak berawan di bawah sinar matahari musim semi.


Sambil menyandarkan badanku ke pagar, aku melihat ke bawah ke halaman sekolah dan melihat para siswa meninggalkan sekolah.


Pohon-pohon sakura yang ditanam di halaman sekolah sedang mekar penuh, dan melihat ke bawah dari atas, terlihat keindahan yang berbeda.


"Rasanya, ini adalah bagian yang paling berkesan dari sekolah."


Di sinilah Izumi menyarankan sebuah kamp belajar untuk mencoba mendapatkan nilai bagus dalam ujian untuk meningkatkan kesan Aoi-san, dan di sinilah aku mengatakan pada Eiji dan Izumi bahwa Aoi-san telah kembali pada ibunya.


Di sinilah aku jatuh cinta pada Aoi-san untuk kedua kalinya saat melihat kembang api setelah festival sekolah.   


Ketika aku duduk di bangku yang selalu aku duduki dan menatap langit, aku tiba-tiba mengeluarkan perasaanku yang sebenarnya.



"---Aku tidak ingin pindah sekolah."



Aku telah memilah perasaanku.


Aku tidak berbohong dengan kata-kata itu, dan aku tidak pura-pura kuat.


Tapi dengan menyelesaikan perasaanku, bukan berarti aku menerima pindah sekolah.


Tentu saja, memang benar bahwa kupikir perpisahan ini diperlukan untuk kemandirian dan pertumbuhanku dan Aoi-san, dan aku dengan tulus ingin membuat perpisahan ini menjadi hal yang positif.

 

Namun demikian, kalau aku tidak pindah sekolah, aku akan memiliki pilihan lain untuk hubunganku dengan Aoi-san.


Menyadari kelemahan dan kerapuhan satu sama lain, tapi tetap bergerak maju bergandengan tangan---mungkin ada bentuk masa depan yang bisa tergambar karena kami bisa berada di sisi satu sama lain.


Orang sering berkata, 'Tidak ada gunanya membicarakan pengandaian'.


Mereka mengatakan hal ini seolah membicarakan kemungkinan setelahnya adalah hal yang buruk, tapi terkadang berbicara tentang 'bagaimana jika' dapat menyelamatkan hatimu dan mengisimu dengan perasaan.


Jadi, setidaknya biarkan aku mengatakan apa yang kuinginkan pada akhirnya.


"......Pulang ah."


Entah sudah berapa lama aku memandang langit sejak saat itu.


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


Setelah lewat siang hari, ketika angin musim semi yang membelai pipiku mulai menghangat, aku meninggalkan atap.


Aku tidak bisa membuat Aoi-san yang pergi lebih dulu menunggu selamanya.


Kepindahanku besok, tapi aku akan menghabiskan sisa waktuku bersama Aoi-san.


Ketika aku meninggalkan atap dan kembali ke ruang kelas, aku berubah pikiran.


Aku tidak bisa mempercayai mataku pada pemandangan yang kulihat.


"Aoi-san......?"


Di dalam kelas, ada Aoi-san yang berdiri sendirian di dekat jendela.


Cara dia melihat ke luar dengan rambutnya yang tertiup angin yang berhembus melalui jendela sangatlah indah, dan setelah aku mengaguminya untuk beberapa saat, Aoi-san memperhatikanku dan berbalik dan tersenyum lembut.


"Sudah selesai?"


"Bukannya kamu pulang duluan?"


"Aku balik lagi. Aku ingin pulang bersama Akira-kun."


"......Terima kasih."


Aku mengambil tas dan meninggalkan ruang kelas bersama Aoi-san.


Aku berbalik melalui pintu dan melihat ke ruang kelas untuk terakhir kalinya.


"Banyak yang sudah terjadi ya......."


"Ya. Banyak sekali......"


Aku mengucapkan selamat tinggal pada ruang kelas yang tidak akan pernah kudatangi lagi.


Kemudian, berbagai kenangan terlintas kembali.




---Kehidupan baru yang dimulai dengan harapan-harapan kehidupan SMA dan kegelisahan hidup sendiri.


---Hari ketika aku bertemu dengan Aoi-san di sebuah taman saat hujan di mana bunga-bunga hortensia bermekaran dengan indahnya.


---Liburan musim panas, festival sekolah, dan banyak kenangan yang terkait dengannya.




Kenangan hingga hari ini kembali muncul seperti refleksi dalam drama.


Tidak hanya kenangan, tapi juga perasaan yang kualami pada saat itu, tercipta kembali dan meluap dari lubuk hati yang paling dalam.


Kegembiraan, kemarahan, kesedihan, sukacita, cinta---semua perasaan yang bisa diungkapkan dengan kata-kata, terlintas di benakku, dan kalau aku membiarkan pikiranku mengembara, air mata akan meluap.


"Akira-kun......"


Aoi-san meremas tanganku seolah dia mengerti perasaanku.


"Ayo pulang."


"Ya."   


Aku menggenggam kembali tangan Aoi-san dan meninggalkan ruang kelas.


Aku tidak punya penyesalan, tapi aku ayo pergi dengan meninggalkan sedikit perasaan.


Bagaimanapun, ini bukanlah perpisahan dalam hidup ini.

*

Post a Comment for "Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J4 Bab 8.2"