Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J2 Bab 2.3
Bab 2 - Kecemburuan Dan Keegoisan Siswi Cantik Pindahan Dari Luar Negeri
『Kalau begitu, aku akan mengganti pakaian dan sebagainya, jadi kalau kalian mau berangkat sekarang, tidak apa-apa kok.』
Setelah selesai beres-beres, aku mendesak Charlotte-san dan Emma-chan untuk berangkat.
Mereka datang lebih awal, jadi aku belum selesai ganti pakaian atau apa pun.
Kami selalu meninggalkan rumah secara terpisah, jadi mereka tidak perlu menungguku berganti pakaian.
Kupikir begitu, tapi---
『Tidak, kami akan menunggumu selesai berganti pakaian.』
Charlotte-san menunjukkan padaku bahwa dia akan menungguku.
Selain itu, mata kami masih tidak bertemu.
『Tapi kita akan berangkat terpisah juga......』
Menungguku hanya membuang-buang waktu.
Menanggapi perkataanku yang tidak langsung, Charlotte-san menciutkan badannya dan menatapku dengan menengadah malu-malu.
Saat melakukannya, dia menyibakkan rambutnya di atas telinganya dengan tangan kirinya, tapi gerakan curang itu membuat hatiku berdebar.
『Itu, bisakah kita......jalan bareng, sampai ke persimpangan jalan menuju TK......?』
『Eh!?』
Jantungku kembali berdebar kencang mendengar permintaan yang tak terduga itu.
『Apa, tidak boleh......?』
Charlotte-san menatapku dengan cemas dengan wajah memerah.
Dia menengadah untuk melihat bagaimana keadaanku, tapi kebanyakan laki-laki akan jatuh pada gerakan seperti ini jika mereka ditanya.
Tentu saja, apa boleh buat kalau jantungku jadi berisik.
Tapi---
『Maaf, akan sangat merepotkan jika ada orang yang melihat......』
Aku tidak punya pilihan selain menolak.
Charlotte-san sangat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya karena penampilannya yang menawan.
Berangkat ke sekolah bersama dirinya yang seperti itu, sama saja dengan memamerkan hubungan kami pada orang-orang di sekitar.
Paling tidak, akan ada banyak rumor tak berdasar yang beredar.
Pada akhirnya, hal itu akan membuat masalah pada Charlotte-san.
Jadi aku tidak punya pilihan selain menolak.
Tapi---
『Hanya sampai jalan di mana ada sedikit siswa juga tidak apa-apa......Apa itu juga, tidak boleh......?』
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
Tanpa diduga, dia bersikeras.
Hal ini tidak biasa baginya, yang sangat pengertian.
『Tidak, tapi......』
Dalam kasusmu, kalau ada satu saja siswa yang melihat, itu sudah bahaya......
Aku ingin mengatakannya, tapi karena aku memulai dengan kata penolakan, Charlotte-san terkejut.
Aku menyadari hal itu, dan aku tidak bisa mengatakan sisanya.
Lalu aku memikirkannya sedikit.
Alasan aku menolak untuk pergi ke sekolah bersamanya adalah karena aku tidak ingin membuat Charlotte-san mendapat masalah.
Tapi apakah itu sesuatu yang harus kulindungi, meskipun aku mengesampingkan keinginannya?
Pertama-tama, tanpa memberinya penjelasan yang tepat, aku memberinya alasan lain untuk mengelabuinya.
Ini agar aku tidak mengganggu dirinya, yang begitu baik, tapi karena itu aku tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya dia pikirkan.
Satu hal yang kutahu adalah bahwa dia ingin pergi ke sekolah denganku, bahkan jika ada orang lain yang melihat kami berjalan bersama.
Apa yang akan dipikirkan orang jika dua orang laki-laki dan perempuan (dan meski ada Emma juga) berjalan bersama---aku tidak berpikir gadis secerdas dia akan tidak mengerti.
......Ya, aku juga ingin berangkat ke sekolah bersama Charlotte-san sebanyak alasan yang bisa kupikirkan sekarang.
Sejujurnya, aku cukup gugup saat bersamanya.
Namun lebih dari itu, aku memiliki perasaan bahagia yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Singkatnya, aku bahagia bisa bersamanya.
Seperti yang dikatakan Charlotte-san, mungkin aku bisa berangkat bersamanya sampai ke tempat yang tidak terlalu banya dilewati siswa lain.
Jika sesuatu terjadi, aku akan membuat alasan yang cocok, seperti kami kebetulan bertemu satu sama lain.
Jika itu terjadi, Charlotte-san harus bisa menanggapinya dengan fleksibel.
『Maaf, kalau begitu ayo kita berangkat sampai kita sampai ke tempat di mana ada lebih sedikit orang di sekitarnya.』
Setelah bertanya-tanya apa yang harus kulakukan, aku memutuskan untuk menerima ajakan Charlotte-san dan menjawab dengan senyuman.
Kemudian, Charlotte-san menatapku dengan wajah yang sedikit memerah, tapi setelah beberapa saat, ekspresinya berubah menjadi terkejut dan dia buru-buru menggelengkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain.
Saat aku menatapnya, bertanya-tanya apa yang salah, Charlotte-san mengusap rambutnya dengan tangan kanannya dan perlahan-lahan membuka mulutnya sambil memainkan rambutnya.
『T-Terima kasih......』
Ekspresi Charlotte-san saat mengucapkan terima kasih padaaya, terlihat seperti senyum malu-malu, dan aku tanpa sadar memalingkan wajahku.
Charlotte-san, yang tersenyum bahagia dengan pipinya yang memerah, begitu mempesona sehingga wajahnya hampir berubah menjadi merah padam ketika menatapnya.
『Onii-chan juga berangkat bersama?』
Emma-chan, yang sedari tadi diam, bertanya sambil memiringkan kepalanya sedikit, mungkin dia tahu bahwa pembicaraan sudah selesai.
『Ya, benar.』
『Sungguh!? Yea~y!』
Ketika aku mengangguk, Emma-chan langsung mulai bersemangat.
Dia adalah anak yang mengubah jumlah kata yang dia ucapkan tergantung pada suasana hatinya, tapi jarang sekali dia menjadi seheboh ini.
Kelihatannya dia sangat gembira.
Ya, bagaimanapun, anak ini benar-benar imut.
『Kalau begitu, aku akan mengganti pakaian, bisa kalian menunggu sebentar?』
Aku mengatakan hal itu pada Charlotte-san dan meninggalkan Emma-chan dalam gendonganku bersama Charlotte-san.
Emma-chan memberikan perlawanan dan mencoba ikut denganku, tapi tampaknya dia terjebak dalam pelukan Charlotte-san.
Aku mendengar suara marah Emma-chan ketika aku meninggalkan ruangan, tapi aku memutuskan untuk menyerahkan sisanya pada Charlotte-san karena kami akan terlambat jika kalau aku terlalu lama.
◆
Gassss.....
ReplyDeleteMantap ini ...
Lanjuttttt
ReplyDeleteNext min
ReplyDelete