Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J2 Bab 2.2
Bab 2 - Kecemburuan Dan Keegoisan Siswi Cantik Pindahan Dari Luar Negeri
『---Oniichan, ah~n.』
Saat ini, adik perempuanku, Emma, sedang disuapi sarapan oleh Aoyagi-kun dengan ekspresi yang sangat bahagia.
Hatiku dipenuhi dengan kebahagiaan saat aku memandang mereka.
Emma memang sangat suka makan sarapan, tapi baru setelah dia mulai makan bersama Aoyagi-kun, dia mulai terlihat sangat bahagia.
Dia pasti sangat menyukai Aoyagi-kun.
Dan Aoyagi-kun juga memperlakukan Emma seolah-olah Emma adalah adik perempuannya sendiri---atau bahkan mungkin putrinya.
Ekspresinya yang tenang seperti senyum lembut seorang ayah kepada putrinya.
Aku merasa sangat bahagia, seperti berada di tengah-tengah keluarga yang hangat.
---Dan ya, aku sedang memikirkan hal itu, tapi sebenarnya, aku sedang bermasalah saat ini.
Yaitu......bahwa sejak kemarin ketika aku dilindungi dari para anak laki-laki, aku tidak bisa lagi melakukan kontak mata yang tepat dengan Aoyagi-kun.
......Tidak, aku tidak bisa melakukan kontak mata sejak awal aku menciumnya, tapi......baru-baru ini menjadi lebih buruk.
Ketika mata kami bertemu, jantungku berdetak kencang dan seluruh tubuhku menjadi panas.
Aku merasa sangat malu dan saat aku menyadarinya, aku sudah memalingkan mata.
Bukan itu saja.
Masih banyak hal yang ingin kubicarakan dengan Aoyagi-kun, tapi ketika aku berdiri di depannya, aku sangat gugup dan kehilangan kata-kata.
Sejujurnya, aku menjadi malu dan ragu-ragu untuk berbicara di depan Aoyagi-kun.
Aku bisa mengalihkan perhatianku jika topiknya tentang Emma, tapi selain itu, aku sangat sadar akan hal itu......
Jika sudah begitu, aku hanya perlu menjaga jarak dengannya---tapi ketika aku jauh darinya, aku langsung merasa kesepian.
Aku ingin melihat wajahnya sesegera mungkin---aku terdorong oleh keinginan seperti itu sehingga aku datang ke kamarnya lebih awal dari biasanya hari ini.
Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, jadi aku selalu kebingungan.
Kuharap Aoyagi-kun tidak menganggapku aneh......
Aku penasaran dengan apa yang ia pikirkan tentangku, jadi aku melirik wajah Aoyagi-kun.
Tapi Aoyagi-kun sepertinya tidak peduli padaku, dan dengan senyum bahagia di wajahnya, ia dengan lembut mengelus kepala Emma.
......Sedikit saja, aku ingin kamu memperhatikanku.
Aku tidak bisa tidak memikirkan kata-kata itu.
Aoyagi-kun selalu hanya peduli pada Emma.
......Tidak, Emma memang imut.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa dia adalah adik perempuan yang paling imut di dunia.
Jadi aku bisa mengerti kenapa Aoyagi-kun sangat memanjakan Emma, kamu tahu?
Lebih dari segalanya, aku sendiri ingin ia seperti itu.
Emma tidak tahu kehangatan ayahnya.
Itulah sebagian alasan kenapa dia menganggap Aoyagi-kun sebagai pengganti ayahnya.
Dia memanggilnya kakak karena Aoyagi-kun masih muda, tapi cara Emma bermanjaan seperti seorang anak yang bermanjaan pada ayahnya.
Aku sangat senang mereka berdua bisa bergaul dengan baik.
Tapi---Aoyagi-kun.
『Emma mau makan itu.』
『Emma-chan, kamu hanya makan daging sejak tadi. Ayo makan sayuran juga.』
『Mmm.』
『Lihat, namul bayam ini enak lho.』
『......』
Bagaimanapun, bukankah tidak ada salahnya kamu sedikit lebih memperhatikanku......?
Kamu sedari tadi berbicara dengan Emma saja......Aku juga ingin sedikit diperhatikan......
Saat aku menatap mereka berdua makan bersama, aku mulai merasa semakin terasing.
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
......Tidak bagus, ya......
Aku sama sekali tidak bisa mengendalikan perasaanku......
『---Umm, Charlotte-san, ada apa......?』
『Eh? A-Apanya?』
『Tidak, aku hanya berpikir kamu terlihat agak, tidak puas......』
『T-Tidak, tidak seperti itu kok......?』
Ketika Aoyagi-kun menunjukkan hal ini padaku, aku buru-buru mengelak sambil tersenyum.
Namun---
『Lottie cemberut......!』
Emma yang tak kenal ampun memberikan serangan lanjutan.
Dia mungkin bermaksud mengatakan bahwa pipiku menggembung.
『T-Tidak seperti itu kok?』
『Cemberut......!』
『Sudah kubilang tidak......』
『Mmm......Onii-chan......! Lottie berbohong......! Anak nakal......!』
Emma tidak suka kalau aku tidak mengakuinya, jadi dia protes dengan menepuk-nepuk tangan Aoyagi-kun.
Baiklah, Emma-chan, mari kita tenang sedikit.
『Hmmm......』
Namun, ketika Aoyagi-kun dengan lembut mengelus kepalanya, Emma menyipitkan matanya dan terdiam.
Sungguh, Aoyagi-kun sangat pandai menghadapi Emma.
Jadi, kalau kamu punya keluhan, aku akan senang kalau kamu mau mengatakannya padaku?
Setelah memastikan bahwa Emma telah diam, Aoyagi-kun tersenyum dengan sangat lembut padaku.
Wajahku menjadi panas karena itu.
Karena itu, aku memalingkan wajahku darinya agar ia tidak bisa melihat wajahku yang memerah.
『Um, baiklah, tidak ada maksud khusus......』
『Benarkah? Kalau kamu punya keluhan, kamu bisa memberitahuku lho?』
『Tidak, sungguh......』
Aku menunduk dan menggelengkan kepala dari satu sisi ke sisi lain untuk menunjukkan bahwa aku tidak ingin mengatakan apa-apa.
Aku kesepian karena tidak diperhatikan---tidak mungkin aku bisa mengatakan hal memalukan seperti itu.
Dan aku tidak ingin Aoyagi-kun menganggapku sebagai wanita jelek yang cemburu seperti itu.
Yah, jika ada sesuatu, jangan ragu untuk mengatakannya padaku.
Aoyagi-kun, mungkin berpikir bahwa aku akan merasa terganggu jika ia menyelidiki masalah ini terlalu dalam, mengakhiri percakapan dengan senyuman lembut.
Ia benar-benar orang yang sangat baik.
Aku bisa bersamanya pagi dan malam, dan itu saja mungkin sudah merupakan hal yang sangat mewah bagiku.
Jadi, tidak baik untuk berharap lebih.
Hanya saja......sedikit saja, aku juga ingin diperhatikan......
◆
Thankyu and lanjut min.
ReplyDeleteAahh cepet banget dah kelar bacanya,,, lanjuttttt min
ReplyDeleteGas lanjut min
ReplyDeleteGass lanjut nih
ReplyDelete