Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 5.5
Bab 5 - Tinggal Bersama Seorang Gadis Kecil Yang Hidup di Rumah Sebelah
Keesokan harinya---ketika matahari mulai terbenam, aku pergi memanggil Charlotte-san.
"Aku sangat minta maaf.......Tidak hanya kemarin, tapi juga hari ini, karena telah menyerahkan Emma di tangan Aoyagi-kun......."
"Tidak, tidak apa-apa kok. Aku yang menghubungimu hari ini."
Di pagi hari, aku adalah orang yang menghubunginya untuk mengizinkanku menjaga Emma-chan hari ini.
Tentu saja, itu karena aku ingin waktu untuk bersiap-siap, tapi Charlotte-san tidak tahu itu.
Dia mungkin mengira aku menghubunginya karena Emma-chan sedikit ngambek.
Aku ingin membuat kejutan untuknya, jadi akan lebih mudah kalau salah sangka sekarang.
"Jadi, Emma ada di......."
"Dia sedang bermain sendirian di kamarku saat ini."
"Apa itu tidak mengganggumu......?"
"Tidak mungkin. Dia sangat manis seperti biasa."
Yah, kalau dikatakan repot memang repot.
Dia menangis dan merengek di tengah perjalanan, dan itu tidak berjalan dengan baik.
Itulah kenapa aku butuh waktu lama untuk sampai di sini.......
Tapi tetap saja menyenangkan.
Bagaimanapun, Emma-chan itu memang sangat imut.
"Sukurlah kalau begitu......"
"Ya."
Aku mengamati kondisi Charlotte-san sambil berbicara dengannya di koridor.
Kelihatannya Charlotte-san tidak terlalu berlarut-larut dengan apa yang terjadi kemarin.
Sejujurnya, kupikir hari ini akan sulit karena aku telah melihatnya telanjang, tapi dia bertemu denganku dengan baik, jadi aku merasa lega di dalam hati.
"Apa Emma memaafkanku ya......?"
"......Tenang saja."
"Ada apa dengan jeda barusan......? Aku tahu itu, Emma membenciku......."
"T-Tidak, bukan begitu! Emma-chan tidak mungkin membencimu!"
Jawabanku tertunda karena aku terkejut dengan kata-kata yang diucapkan Charlotte-san.
Aku tidak menyangka bahwa Charlotte-san juga akan berpikir seperti ini.
Namun, ketika aku memikirkannya, jika Emma-chan bertingkah seperti itu, tidak mengherankan jika Charlotte-san akan menganggapnya seperti ini.
Aku menyadari sekarang bahwa karena aku hanya memperhatikan Emma-chan, aku tidak bisa merawat Charlotte-san sama sekali.
Namun, ketika mereka berpikir bahwa pihak lain membenci mereka, Charlotte-san dan Emma-chan itu memang saudara.
"Tapi dia marah, kan......?"
"Itu juga tenang saja. Mari kita bicarakan tentang itu secara langsung."
Jika aku tidak melakukan sesuatu, percakapan akan menjadi rumit di pihak Charlotte-san.
Aku merasakan hal ini dan dengan cepat memutuskan untuk mewujudkan rencana tersebut.
Di atas segalanya, sejujurnya aku ingin bergegas, karena jika kami terlambat, ada kemungkinan semua persiapan yang telah kami lakukan akan sia-sia.
---Maksudku, padahal Emma-chan menginap di rumahku, tapi aku tidak mendengar apa pun dari orang tua mereka.
Apakah Charlotte-san sudah meyalinkan mereka?
Tidak, dari awal, apa orang tua Charlotte-san ada di rumah?
Namun, entah bagaimana, aku tidak mendapatkan kesan bahwa ada orang lain di sana kecuali Charlotte-san.......
"Aoyagi-kun? Ada apa......?"
"Eh? Ah, tidak......Emma-chan, aku hanya ingin tahu apa yang harus kulakukan kalau dia tertidur."
"Ah, itu mungkin ya.......Gadis itu langsung tertidur begitu dia bebas.......Malahan, aku terkejut karena tidak ikut Aoyagi-kun dan tetap tinggal di kamarmu. Seperti yang kuduga, itu pasti karena dia tidak ingin bertemu denganku......"
Seperti perkiraanku, segera setelah percakapan berlanjut, Charlotte-san mulai berpikir ke arah yang salah.
Kakak beradik ini memiliki kecenderungan untuk memaksakan cerita agar saling berhubungan satu sama lain begitu mereka memikirkannya.
Dasar......padahal kalian saling peduli, tapi ada beberapa kesalahpahaman yang mengerikan.
"Sudah kubilang tenang saja. Ayo, mari kita masuk ke dalam."
Aku segera membuka pintu kamarku, karena aku tahu bahwa Charlotte-san akan menjadi lebih negatif jika aku tidak melakukannya.
Dan begitu masuk ke dalam, Charlotte-san mengikuti di belakang dengan langkah kaki yang berat.
Aku langsung membawanya ke ruangan yang berbeda dari biasanya.
"Hmm, hari ini bukan di ruang keluarga......?"
"Ya, aku ingin berbicara di ruangan ini......."
"J-Jangan-jangan, setelah ini kita akan masuk ke futon yang sama......”
"Eh?"
"Benar juga ya, Aoyagi-kun juga seorang anak laki-laki, jadi setelah melihat sesuatu seperti itu kemarin, tidak heran kamu berpikir seperti itu.......T-Tapi, k-kita tidak sedang berpacaran, ini bahkan belum malam, dan lebih dari segalanya, dengan Emma di dekat kita, hal seperti ini itu......D-Darai awal, aku tidak bermaksud menunjukkan itu, itu adalah sebuah ketidaksengajaan, dan perasaanku masih belum teratur......"
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
Apa sih yang dikatakan gadis ini pada dirinya sendiri begitu cepat?
Aku tidak bisa mendengarnya dengan baik karena dia berbicara dengan terbata-bata, tapi dia menatapku dengan malu-malu, dengan wajah yang memerah.
Tidak, ini itu......rasanya, bukankah dia membuat kesalahpahaman yang mengerikan......?
“U-Umm, asal tahu saja, aku hanya ingin berbicara, oke?”
"---!? J-Jangan-jangan, kamu mendengarnya......?
“Tidak, aku tidak mendengarnya, tapi kupikir kamu mungkin khawatir tentang sesuatu yang aneh.......”
“---!”
Ketika aku membalas dengan senyum pahit sambil menggaruk pipiku dengan jariku, Charlotte-san menutupi wajahnya dengan tangannya dan mulai menggeliat kesakitan.
Apa sih yang sebenarnya dia bayangkan, gadis ini.......
“T-Tolong lupakan......”
“Y-Ya, aku juga tidak mendengarnya, jadi kurasa kamu tidak perlu mengkhawatirkannya, Charlotte-san.”
Reaksi seperti ini membuatku ingin menanyakan apa yang dikatakannya, tapi aku memutuskan untuk menahan diri karena aku mungkin akan mencungkil luka Charlotte-san.
Dan sebagai gantinya, aku perlahan-lahan membuka pintu kamar.
Lalu---
『Lottie......』
Di sisi lain pintu, Emma-chan sedang menunggu.
『Emma......? Selain itu, ini......domino......?』
Dengan adik perempuannya yang tidak dia duga berada di sana, dan sejumlah besar papan yang ditata di dalam ruangan, Charlotte-san terdengar bingung.
Ya, domino inilah yang akan digunakan untuk rencana yang kubuat.
『Emma-chan, sekarang.』
『Nnn......!』
Ketika aku memberi isyarat, Emma-chan dengan penuh semangat menjatuhkan potongan pertama yang memicunya.
Kemudian, sebuah rangkaian tercipta dari hal ini, dan kepingan-kepingannya jatuh satu demi satu.
Dan kemudian---sebuah kata muncul.
"I'm sorry......"
Aku tidak tahu apakah secara tidak sadar atau sadar, Charlotte-san membaca dengan lantang huruf-huruf yang muncul di kartu domino.
Aku yakin, ini akan menyampaikan pemikiran kami padanya.
Kali ini kami menggunakan kartu domino hitam dan putih untuk menyampaikan permintaan maaf.
Jika Emma-chan tidak bisa meminta maaf secara langsung, aku bisa memberinya cara lain.
Dia adalah tipe gadis yang bisa meminta maaf jika ada kesempatan yang tepat.
『Ini......apa ini Aoyagi-kun yang membuatnya?』
『Aku yang memikirkannya, tapi Emma-chan yang membuatnya. Dia menata semuanya sendiri.』
『Emma tidak suka menyusun kartu domino.......』
『Meski begitu Emma-chan masih menyusunnya sendiri. Kamu tahu apa artinya, bukan begitu Charlotte-san?』
『......』
Charlotte-san dengan diam mengalihkan pandangannya ke arah Emma-chan.
Emma-chan bersembunyi di belakangku ketika Charlotte-san melihatnya, tapi dia hanya menunjukkan wajahnya dan menatap wajah Charlotte-san dengan cemas.
Dia tampaknya menunggu untuk melihat apakah Charlotte-san akan memaafkannya untuk hal ini.
『Aku......gagal sebagai kakak ya.』
『Kenapa begitu?』
『Kali ini, ini adalah kesalahanku. Aku hanya berpikir untuk tidak menimbulkan masalah bagi Aoyagi-kun dan tidak memikirkan perasaan Emma sama sekali. Selain itu, aku tidak bisa menyampaikan perasaanku, jadi aku meninggikan suaraku dengan keras pada Emma dan membuatnya takut. Namun......aku membuat Emma meminta maaf......aku benar-benar gagal......』
『Charlotte-san, itu tidak benar.』
『Eh......?』
Charlotte-san menatapku, terlihat kebingungan.
Aku mengulurkan tangan dan memeluk Emma-chan yang bersembunyi di belakangku sambil menatapnya.
『Aku tidak tahu seberapa keras suara Charlotte-san, tapi dari sudut pandangku, Charlotte-san tampaknya melakukan yang terbaik untuk membantu Emma-chan menjadi orang dewasa yang luar biasa. Itu adalah sesuatu yang dipahami oleh Emma-chan. Benar, Emma-chan?』
『Nn......』
Emma-chan menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Dia masih mengintip ke arah Charlotte-san, tapi yang satu ini tidak perlu terlalu khawatir lagi.
Masalahnya adalah Charlotte-san.
『Emma-chan memahami apa yang dirasakan Charlotte-san. Itulah kenapa dia memutuskan untuk meminta maaf kali ini.』
『Begitu ya......』
『Ya, itu benar. Tidak peduli berapa kali dia gagal, Emma-chan terus mencoba. Itu karena dia ingin meminta maaf pada Charlotte-san. Jika itu tidak meyakinkanmu, bagaimana kalau kalian saling meminta maaf?』
『......Ya, kupikir kamu benar.』
Charlotte-san mengangguk menanggapi kata-kataku dan mengulurkan tangannya ke arah kami.
Emma-chan memejamkan matanya saat sebuah tangan terulur padanya, tapi Charlotte-san meletakkan tangannya dengan lembut di atas kepala Emma-chan.
『Aku juga minta maaf, Emma. Aku akan lebih memikirkanmu mulai sekarang, jadi maukah kamu memaafkanku juga?
『......Nnn, Emma juga, minta maaf.......』
Mungkin karena Charlotte-san telah meminta maaf terlebih dahulu.
Emma-chan yang enggan meminta maaf secara langsung meminta maaf sendiri.
Dan Charlotte-san memeluk Emma-chan dengan erat.
Kelihatannya, perasaan buruk Bennet bersaudara sudah menghilang.
◆
Post a Comment for "Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 5.5"