Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 5.2
Bab 5 - Tinggal Bersama Seorang Gadis Kecil Yang Hidup di Rumah Sebelah
『......Onii-chan......』
『Yosh yosh, tidak apa-apa sekarang.』
Aku membiarkan Charlotte dan Emma masuk ke dalam kamar untuk sementara sekarang, dan aku menenangkan dan menepuk-nepuk kepala Emma yang menangis dan gelisah.
Emma-chan menempelkan pipinya ke pipiku.
『Umm, terima kasih banyak sudah menolongnya......』
『Tidak, yah......aku benar-benar lega.』
Kalau aku terlambat satu detik saja, aku tidak akan berhasil.
Sejujurnya, aku bisa mengatakan bahwa aku cukup beruntung bisa menyelamatkan Emma-chan.
『Aku minta maaf selalu memberikan masalah padamu......』
Charlotte-san kelihatannya berada dalam kondisi pikiran yang sangat buruk, dan meringkukkan badannya.
Aku belum sempat menanyakan apa yang terjadi, tapi dia mungkin berpikir bahwa ini adalah kesalahannya lagi.
『Charlotte-san, itu tidak benar.』
『Eh?』
Ketika aku membalas dengan tersenyum, Charlotte-san menatapku dengan ekspresi bingung.
Aku tidak berpikir dia akan membalas dengan senyman juga.
『Aku tidak pernah sekalipun berpikir bahwa Charlotte-san atau Emma-chan menggangguku. Malahan, aku selalu senang kalau kalian datang dan mengunjungiku.』
『B-Benarkah......』
『Menurutmu aku merasa tidak nyaman?』
Kurasa aku senang Charlotte-san dan Emma-chan datang mengunjungiku, tapi aku tidak pernah berpikir bahwa mereka mengganggu.
Itu karena aku merasa nyaman saat berada di dekat mereka dan aku merasa senang saat berbicara dengan mereka.
Tentu saja. Aku menikmati setiap hari berkat Charlotte-san dan Emma-chan.
『Tapi, tentang hari ini.......』
『Umm, mari kita lihat, Charlotte-san, ketika seseorang berada dalam bahaya di depanmu, apa menurutmu itu hal yang merepotkan untuk menolong mereka?』
『T-Tidak, sama sekali tidak.......!』
『Sama dengan hal itu. Aku juga tidak merasa terganggu.』
『Ah.......』
Saat aku dengan lembut meyakinkannya, Charlotte-san meletakkan tangannya di atas mulutnya dan menatapku dengan ekspresi seolah-olah mengatakan bahwa dia tidak memikirkan hal itu.
Kelihatannya dia teryakinkan.
『Selain itu, kalau kamu memintaku melakukan sesuatu untukmu, aku tidak akan menganggapnya sebagai gangguan. Bahkan, aku merasa tersanjung.』
『Merasa tersanjung......?』
『Ya, karena diminta melakukan sesuatu adalah bukti bahwa kamu mengandalkanku. Senang rasanya ketika seorang teman meminta bantuanku.』
Tentu saja, jika seseorang hanya mencoba mengambil keuntungan dariku, aku akan langsung memotongnya.
Tapi jika seseorang yang memperlakukanku sebagai teman meminta bantuanku, aku akan senang.
『......Aoyagi-kun, apa kamu orang suci?』
『Maaf, aku orang yang normal.』
Bahkan tidak lucu untuk mengatakan kalau aku itu orang suci.
Malahan, sebagian orang akan mengatakan bahwa aku adalah kebalikannya.
『Um......jadi bisa kamu ceritakan apa yang terjadi?』
Kupikir, percakapan akan melenceng ke arah yang aneh kalau dilanjutkan, jadi aku memutuskan untuk beralih ke topik utama.
Kemudian Emma-chan mungkin mengerti bahwa kami memasuki cerita tentangnya dan dia menarik pipinya menjauh dariku dan menatap wajahku dengan mata berkaca-kaca.
『Lottie nakal.』
『Nakal?』
『Ya, dia bilang Emma tidak boleh main sama Onii-chan.』
『Aah......』
Ya, kurasa aku mungkin sudah mengerti hanya dari kata-kata itu.
Kupikir Charlotte-san mempertimbangkan keadaanku lagi setelah apa yang terjadi kemarin.
Meskipun dia sudah tahu kalau itu bukan flu, aku merasa dia masih mengkhawatirkan kesehatanku.
Karena itu dia mengatakan pada Emma-chan untuk tenang hari ini dan membiarkanku beristirahat, tapi karena Emma-chan tidak mengerti, mereka akhirnya bertengkar.
Dia masih sangat muda, jadi kupikir cukup sulit untuk meyakinkannya.
『Maaf ya, Emma-chan. Itu salahku.』
『Salah Onii-chan?』
『Ya, aku mengatakan pada Charlotte-san kalau aku tidak bisa bermain dengan Emma-chan hari ini. Itulah kenapa Charlotte-san mengatakan tidak boleh pada Emma-chan.』
『Aoyagi-kun, itu---!』
Mendengar kalimatku, Charlotte-san buru-buru membuka mulutnya.
Tapi aku memberi isyarat dengan mataku untuk tidak mengatakan apa-apa lagi dan meminta Charlotte-san untuk berhenti berbicara.
Inilah satu-satunya cara yang bisa meyakinkan Emma-chan sekarang.
Kepribadian Charlotte-san mungkin membuat hal ini tidak bisa diterima, tapi untuk saat ini, kami harus menenangkan situasi ini terlebih dulu.
『Onii-chan benci Emma......?』
Mungkin terkejut karena diberitahu bahwa dia tidak bisa bermain denganku, Emma-chan menatap mataku dengan matanya yang sembab.
Aku ingin tahu kenapa dia melakukan hal itu, tapi aku tidak bisa tidak menjawab pertanyaannya jika dia bertanya seperti ini.
『Umm, aku menyukai Emma-chan kok.』
Aku mengatakan itu pada Emma-chan dengan senyum di wajahku untuk membuatnya merasa tenang.
Kemudian, Emma-chan menjawab dengan kata-kata yang melebihi perkiraanku.
『Kalau begitu, jadikan Emma anak di rumah Onii-chan.』
『『......Haa?』』
Bagaimana bisa kau sampai pada kesimpulan itu?
Aku dan Charlotte-san memiringkan kepala kami sambil berpikir seperti itu.
Dia adalah anak yang mengembangkan dunianya sendiri, tapi ini memang ide yang buruk.
『Emma-chan, kalau itu tidak mungkin.』
『Kenapa......?』
Yah, itu tidak mungkin, karena masalah hukum, publik, dan lainnya.
Tapi, kalau aku menjelaskan hal ini pada Emma-chan, dia pasti tidak akan puas.
Sekarang, aku dalam masalah.......
『......』
Air mata berlinang di mata Emma-chan saat aku memikirkan bagaimana harus menjawab.
Bahkan sekarang dia terlihat akan mulai menangis.
『Umm, kenapa Emma-chan menginginkan itu?』
『Emma gak mau Lottie. Emma maunya Onii-chan.』
『......Yah, kali ini bukan salah Charlotte-sanlhi? Ini salahku.』
『Lottie menakutkan. Onii-chan baik.』
Hmm, apa masalahnya lebih dalam dari yang kukira ya?
Kalau dipikir-pikir, kurasa Emma tidak akan lari keluar rumah sambil menangis hanya karena dia dilarang bermain denganku.
Charlotte-san, apa kau memarahinya dengan cukup keras kali ini?
Aku menepuk kepala Emma-chan dan menenangkannya sambil mengalihkan pandanganku ke Charlotte-san.
Baca novel ini hanya di Musubi Novel
Kemudian dia membuka mulutnya dengan ekspresi yang agak menyesal.
『Maafkan aku. Kali ini aku tidak sengaja berteriak, dan kurasa aku membuat Emma takut dengan suara itu.』
Kelihatannya, hal itu sama seperti yang kubayangkan.
Meskipun demikian, aku tidak mengira Charlotte-san akan bersikap seketat itu dan marah.
Bukankah pada tingkat ini Emma-chan terkejut karena Charlotte-san yang biasanya lembut, berteriak begitu keras?
Nah, tapi ini adalah situasi yang sedikit rumit.
Emma-chan memiliki keyakinan yang kuat, jadi tidak mudah untuk membujuknya jika dia menjadi begitu keras kepala.
Aku ingin tahu bagaimana aku bisa membujuknya.......
"Ah, um, Aoyagi-kun......."
"Hm? Ada apa?"
Entah kenapa, dia berbicara padaku dalam bahasa Jepang, jadi aku pun menjawab dalam bahasa Jepang.
Kemudian dia menatapku dengan ekspresi serius di wajahnya, seakan-akan dia telah mengambil keputusan.
"Itu......kalau kamu tidak keberatan, bisa kamu menjaga Emma untuk sementara waktu?"
"Eh, kamu serius mengatakannya......?"
Aku tidak menyangka Charlotte-san akan membuat permintaan seperti itu.
Kupikir dia pasti akan menolak, tapi apa yang dia pikirkan?
"Aku yakin Emma tidak akan teryakinkan jika aku memaksanya untuk membawanya pulang seperti ini. Selain itu, benar juga bahwa kali ini adalah kesalahanku......jadi aku ingin membiarkan Emma bebas."
Rasanya dia mencoba untuk bertanggung jawab.
Charlotte-san terlihat dia merasa cukup bersalah, mungkin karena Emma-chan hampir jatuh dari tangga.
"Ini bukan sesuatu yang harus Charlotte-san pikirkan begitu keras kok? Kupikir Emma-chan akan tenang setelah beberapa waktu."
Aku menatap Emma-chan yang berada dalam pangkuanku.
Emma-chan menatap wajah Charlotte-san dengan tidak puas, mungkin karena kami mulai berbicara dalam bahasa Jepang.
Aku yakin dia mungkin berpikir bahwa Charlotte-san mencoba membujukku untuk tidak mendengarkan keegoisan Emma-chan.
Kamu sudah pernah melakukan ini sebelumnya, dan aku tidak berpikir dia akan mengira kalau Charlotte-san mencoba membujukku untuk melakukan hal yang sebaliknya.
"Tidak, aku masih ingin......memberikan Emma yang dia inginkan."
"Begitu ya......"
"Sebagai balasannya, aku akan dengan senang hati membuatkan makanan untukmu, tapi........ Mungkin Emma tidak akan keberatan dengan kehadiranku kalau ada Aoyagi-kun......"
"Malahan aku berterima kasih kalau kamu melakukan itu......"
"Terima kasih. Dan soal mandi......."
"Mandi!?"
"Ya, seperti yang diduga, aku tidak bisa menyerahkan hal itu pada Aoyagi-kun.......Entah bagaimana, aku akan membawanya pulang hanya untuk mandi."
Aku penasaran saat dia tiba-tiba mulai berbicara tentang mandi, tapi itu adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan.
Meskipun Emma masih-chan masih kecil, dia masih sedikit cemas untuk membiarkannya mandi bersama anak-anak laki-laki seangkatannya.
Selain itu, Emma juga tidak akan mengatakan dia akan mandi bersamaku kan.
---Itulah yang kupikirkan saat itu, tapi gadis kecil ini berada diluar perkiraan kami.
『---Gak mau! Emma akan mandi dengan Onii-chan!』
Setelah menyantap makanan buatan Charlotte-san, tepat ketika kami hendak mandi, Emma-chan tiba-tiba mulai merengek.
Dia benar-benar tidak ingin pulang.
『Aku akan mengantarmu kembali ke rumah Aoyagi-kun setelah mandi......!』
『Gak mau! Lottie akan marah!』
Kelihatannya, Emma-chan berpikir bahwa Charlotte-san akan memarahinya jika dia hanya berdua dengannya.
Karena itu dia tidak mau pulang ke rumah yang hanya ada mereka berdua.
『Aku tidak akan marah......!』
『Lottie marah......!』
Charlotte-san mendekatinya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan marah, tapi sayangnya, Emma-chan tidak teryakinkan.
Perdebatan yang paralel ini berlangsung selama setidaknya 30 menit.
Lalu---
『A-Aku mengerti, kalau begitu kenapa kita tidak mandi bersama di rumah Aoyagi-kun saja? Lalu, Kalau Aoyagi-kun menunggu di ruang ganti, tidak akan ada masalah, bukan?』
Charlotte-san yang tampaknya sudah menyerah mulai mengatakan sesuatu yang tidak terduga.
Apa sih maksudmu dengan tidak akan ada masalah?
Ini lebih seperti parade masalah lho.......?
『C-Charlotte-san......? Bisa sedikit tenang......?』
『Maafkan aku, Aoyagi-kun.......Kalau aku tidak mengatakan ini, anak ini tidak akan mendengarkanku dan mandi dengan Aoyagi-kun......』
『Tidak, tapi apa harus sampai sejauh itu?』
Kurasa Charlotte-san tidak semarah itu sampai-sampai dia tidak bisa membuat keputusan yang tenang.
Menyuruhku untuk menunggu di ruang ganti katanya......bukankah ini situasi di mana kau tidak bisa mengeluh jika diserang......?
『Kamu akan merasa lebih tenang jika Aoyagi-kun ada di tempat di mana kamu bisa mendengarnya, bukan?』
『......』
Charlotte-san berbicara dengan suara lembut untuk meyakinkan Emma-chan.
Kemudian, Emma-chan menatap erat wajahku.
Dia mungkin sedang berpikir.
Sementara Emma berpikir, aku memutuskan untuk mencoba meyakinkan Charlotte-san lagi.
『Umm, meskipun aku yang menayakannya, tapi Charlotte-san, bukankah itu berbahaya? Soalnya, kamu tahu, aku akan berada di ruang ganti.......』
『Kupikir itu akan berbahaya kalau itu laki-laki pada normalnya, tapi tidak apa-apa. Aoyagi-kun bisa dipercaya.』
『K-Kalau kamu mempercayaiku sampai segitunya aku jadi kerepotan lho?』
Aku juga seorang pria, dan aku tidak yakin aku akan tahan jika seorang gadis yang sangat cantik seperti Charlotte-san sedang mandi di sebelahku.
Dan meskipun aku tidak mengintip ke dalam kamar mandi, tentu saja ada pakaiannya di ruang ganti yang sudah dia lepas.......
『I-Itu.....kalau bisa, tolong jangan mencari barang yang kami lepas......』
Mungkin hal itu terlihat dari ekspresiku, Charlotte-san tiba-tiba menjadi merah padam, ekspresi wajahnya berubah dan dengan malu-malu menatapku.
Ya, bagaimanapun, kelihatannya aku tidak bisa mendapat kepercayaan penuhnya.
Namun pada saat yang sama, aku tahu bahwa dia menganggapku sebagai seseorang yang bisa mengambil risiko tersebut.
『A-Aku tidak akan mencarinya......! Dan, tentu saja, aku tidak akan mengintip.......!』
『Ya, aku percaya padamu.......』
Charlotte-san tersenyum sambil terlihat malu-malu.
Senyumnya yang malu-malu itu manis, dan itu sudah cukup untuk mengambil hatiku.
Kalau dihadapkan dengan senyum seperti ini, tidak mungkin aku akan mengkhianatinya.
『---Ya, Emma mau mandi.』
Dan renungan Emma-chan juga sudah keluar, jadi kami semua memutuskan untuk mengikuti rencana yang dibuat Charlotte-san.
◆
Post a Comment for "Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 5.2"