Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J3 Bab 3.1

Bab 3 - Reuni




"Selesai!"   


Suatu hari sepulang sekolah---


Ketika semua orang sedang mempersiapkan festival sekolah, suara gembira Izumi menggema di dalam kelas.


"Akira-kun, Aoi-san, kemarilah sebentar!"


Dipanggil Izumi, aku menghentikan pekerjaanku dan melihat ke arah Aoi-san.


Ketika aku berjalan ke arah Izumi sambil memikirkan apa yang sedang terjadi sampai-sampai dia mengangkat suaranya sekeras itu, dia menunjukan sesuatu yang dia sembunyikam di belakangnya dengan teriakan, "Ta-da!"


"Bagaimana? Bagaimana!?"


"Apa ini......kostumnya!?"  


"Ya! Akhirnya kostum pertamanya selesai!"


Yang Izumi pegang di tangannya adalah seragam yang akan dikenakan di kafe gal pirang ala Jepang.


Bunga hortensia biru dan ungu besar pada kain putih bersih. Gradasi kelopak bunga, yang berubah warna dari biru yang mempesona menjadi ungu muda yang agak rapuh, sangat indah dan menarik perhatian.


Menurut Izumi, lingkar lengan dan panjangnya sudah disesuaikan untuk memudahkannya saat melayani pelanggan dan bekerja, dan obi-nya sudah diubah menjadi ikat pinggang tanpa mengubah penampilannya jadi orang yang memakainya bisa berganti pakaian sendiri.


Kimono ini terbuat dari kimono asli, jadi teksturnya bagus dan melihat sekilas saja kau bisa tahu kalau kimono ini terlihat mahal.


Aku tidak bisa tidak merasa kalau kostum ini terlalu mewah untuk kostum yang dikenakan oleh siswa SMA di festival sekolah.  


"Bagaimanapun, ini hanya sampel, jadi aku akan membuat beberapa penyesuaian lagi."


"Meski, kupikir itu lebih dari cukup untuk mata orang awam. Karena sudah di sini, bagaimana kalau meminta seseorang untuk memakainya?"


"Tentu saja, begitulah niatku."


Izumi kemudian mengulurkan kostum di tangannya pada Aoi-san.


"Hm?"


Aoi-san memiringkan kepalanya dengan manis seperti biasa sambil mengangkat suaranya penuh tanda tanya.


"Aoi-san, bisa kamu mencobanya sebentar?"


"Eh? A-Aku yang akan memakainya?"


"Tentu saja. Aku memanggilmu dengan maksud itu♪"


Dia mungkin tidak menyangka akan diminta untuk memakainya.


Aoi-san bertanya pada Izumi, terlihat bermasalah dan gugup.


"Aku membuat yang pertama untuk dipakai Aoi-san. Kalau menyangkut pola hortensia, itu Aoi-san, bukan?"


Gadis-gadis yang mengerjakan kostum dengan Izumi mengatakan, "Kupikir Aoi-san akan terlihat bagus dengan pola hortensia!" tapi mungkin arti sebenarnya dari kata-kata Izumi hanya tersampaikan padaku.


Selama liburan musim panas ketika kami mencari nenek Aoi-san dan tinggal di vila milik keluarga Eiji.


Ketika kami tidak bisa menemukan rumah neneknya dan pergi ke festival musim panas setempat bersama-sama untuk perubahan suasana, Aoi-san mengenakan yukata dengan pola bunga hortensia.


Izumi mungkin berbicara tentang waktu itu karena hal itu meninggalkan kesan.


Aku juga setuju dengan pendapat bahwa pola hortensia itu cocok dengan Aoi-san.


Namun, tidak seperti Izumi, aku merasakan hubungan antara hortensia dan Aoi-san jauh sebelum malam festival musim panas.


Hari itu adalah hari hujan ketika aku pertama kali memanggil Aoi-san---dia berada di tengah hujan di taman, dan ada banyak bunga hortensia yang tak terhitung jumlahnya di sekelilingnya yang memenuhi petak bunga di taman.


Karena itu, setiap kali aku melihat bunga hortensia, aku selalu teringat kembali ke saat itu.


"Begitulah ceritanya, ayo pergi dan berganti pakaian!"


"Ya. Aku mengerti."


Izumi meninggalkan ruang kelas bersama Aoi-san dengan kostumnya di tangan.


Semua orang kembali bekerja sekaligus, berpikir bahwa akan butuh waktu beberapa saat untuk ganti pakaian dan kembali.


Entah sudah berapa lama kami menunggu, setelah beberapa saat Izumi kembali ke kelas sendirian.


"Hmm? Di mana Aoi-san?"


"Di koridor, tapi dia terlalu malu untuk masuk."


Izumi melihat ke pintu masuk kelas dengan heran.


Ketika aku melihat ke pintu masuk ruang kelas untuk mengikuti tatapannya, aku melihat Aoi-san mengintip dari balik pintu dengan hanya separuh wajahnya yang terlihat. Wajahnya begitu merah, bahkan dari kejauhan pun aku bisa melihatnya.


Apa ini......agak lucu melihatnya malu-malu begitu.


"Baiklah. Mari bawa dia masuk."


Izumi mulai bosan dengan Aoi-san yang tidak kunjung masuk ke dalam kelas tidak peduli berapa lama dia menunggu.


Dia mendatangi Aoi-san dan memegang lengannya dan dengan setengah memaksa menariknya ke dalam kelas.


"Ayo, Aoi-san!"


"Tunggu, aku belum siap!"


Saat perlawanan Aoi-san sia-sia dan dia diseret ke dalam kelas.


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


"""Oh......!"""


Teman-teman sekelas yang melihat sosok Aoi-san mengeluarkan seruan kagum sekaligus.   


Aoi-san mengenakan pakaian bermotif bunga hortensia dan celemek putih yang senada dengan pakaiannya.


Izumi sudah mengatakan kalau dia ingin membuat kostum bergaya Jepang untuk kafe gal pirang ala Jepang, tapi sejujurnya, aku tidak tahu akan jadi seperti apa itu, tapi melihat dia memakainya seperti ini, aku bisa memahaminya.


Keindahan kain kimono asli tetap dipertahankan, tapi seperti yang dikatakan Izumi, panjang dan lingkar lengannya sudah disesuaikan agar membuatnya lebih mudah bergerak, dan tentunya ini akan membuatnya lebih mudah untuk melakukan pekerjaan yang detail.


Ukurannya juga sangat pas untuk Aoi-san, dan sepertinya ada hasilnya juga menahan rasa malu dan melakukan pengukuran badan malam itu.


Semua orang di kelas juga terkesima dengan kecantikan Aoi-san.


"Yang perlu kulakukan selanjutnya adalah menjadikannya gal berambut pirang dan semuanya akan selesai."


Ah, itu benar.


Bukannya aku lupa tentang hal itu, tapi ini adalah kafe gal pirang ala Jepang, bukan?


"Hei, tidak bisa kau menghilangkan unsur gal pirang?"


"Tentu saja. Kalau kita menghapusnya, itu sama saja dengan perubahan total!"


Izumi menunjukkan obsesinya yang luar biasa dengan menekankannya.......


Aku pribadi tidak berpikir itu harus gal pirang.


Tidak, tentu saja bukan berarti gal pirang itu buruk.


Kupikir Aoi-san versi gal pirang itu cantik dan aku juga ingin melihat Aoi-san sebagai gal pirang lagi, tapi kupikir Aoi-san versi cantik yang anggun ini terlihat lebih cocok dalam pakaian ini.


Nah, aku tidak akan tahu sampai aku benar-benar melihat dan membandingkannya.


"Kalau begitu, Akira-kun, mewakili teman sekelasmu, tolong berikan pendapatmu."


"Pendapat? Kenapa aku!?"


Izumi mendorong punggung Aoi-san yang sedang malu-malu dan membuatnya berdiri di depanku.



Semua orang di kelas memandang kami dengan hangat, seolah mereka sedang mengawasi kami.


"Tidak, tapi dia akan berambut pirang pada hari H, bukan? Apa gunanya aku memberikan pendapatku sekarang?"


"Yang kuminta sekarang itu pendapat tentang pakaiannya, aku juga akan bertanya lagi pada hari H apa pendapatmu saat sudah dipadukan dengan rambut pirangnya."


"Ugh......"


Memujinya di depan yang lainnya terlalu memalukan.


Rasanya aku ingin mengelabuhinya dan mengatakan sesuatu yang terdengar pantas, tapi Izumi tidak akan membiarkannya.


Yang benar saja......aku harus memberikan pendapatku di sini dan sekarang?


"K-Kupikir itu cocok untukmu......."


"......T-Terima kasih."


Ruang kelas dipenuhi dengan suasana hangat seolah-olah sedang memberkatinya.


Tidak bisa menahan rasa malu, Aoi-san dan aku sama-sama membalikkan badan.


""......""


Lakukan sesuatu dengan suasana ini!


Wajah Aoi-san memerah sampai ke telinganya, dan bukan hanya wajahku, sekujur badanku juga terasa panas, dan punggungku mengeluarkan keringat yang tidak menyenangkan, rasanya tadi itu sangat memalukan, itu seperti eksekusi publik.


Kumohon kalian semua, jangan menatap kami dengan ekspresi hangat seperti itu.


"Hei, hei~♪"


Kemudian Izumi menatap wajahku, menggodaku dengan sekuat tenaganya.


"Akira-kun, apa mungkin kamu malu?"


"D-Diam! Aku tidak malu!"


"Eh, benarkah?"


Aku hanya bisa bereaksi dengan berantakan karena dia tepat sasaran.


Kembali bekerja, semuanya, cepat!  


"Sudahlah, yang lainnya juga, kembalilah bekerja!"


"Ya~. Kalau begitu, semuanya, tolong lanjutkan pekerjaannya ya~"


Aku tidak bisa tidak merasa bahwa rintangan kami perlahan-lahan dibersihkan oleh teman sekelasku, dimulai dengan Izumi.......yah, aku telah melihat beberapa hal yang bagus, jadi aku akan membiarkannya.

*

Post a Comment for "Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J3 Bab 3.1"