Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J2 Bab 4.4

Bab 4 - Pesta Pencarian Pertengahan Musim Panas Bagian 1




Sekembalinya ke vila, Aoi-san segera memeriksa foto-foto yang telah diambil Eiji dan yang lainnya.   


Ketiganya sepertinya mengambil cukup banyak foto untuk membuatnya sedikit lebih mudah untuk mendapatkan gambaran tentang tempat itu, karena dia tidak benar-benar mengunjunginya. Jumlah foto lebih dari lima puluh.   


Aoi-san dengan hati-hati memeriksa setiap foto satu per satu.  


"Bagaimana?"


Izumi bertanya setelah Aoi-san melihat foto-foto itu, dan Aoi-san sedikit menggelengkan kepalanya.   


Di sampingnya, Hiyori mencoret kuil-kuil yang telah dikunjungi hari ini di peta.  


"Begitu ya. Mari kita bekerja keras lagi besok!"


"Benar."


Pencarian rumah neneknya baru saja dimulai.   


Tidak boleh berkecil hati di hari pertama.


"Kalau begitu, haruskah kita mulai menyiapkan makan malam?"


"Aku akan membuatnya hari ini, jadi kalian bertiga pergi mandilah lebih dulu."


"Eh? Apa kamu yakin?"


"Kalian pasti berkeringat setelah berkeliling di tengah cuaca panas, jadi segarkan diri sebelum makan malam."


"Terima kasih! Semuanya, mari kita terima kata-katanya Akira-kun!"


Aoi-san dan Hiyori-san mengangguk di sebelah Izumi.


Tln : ngga salah nih Akira nyebut Hiyori pake -san?


"Sebagai gantinya, Izumi akan bertugas untuk makan malam besok."


"Serahkan padaku. Kalau begitu Aoi-san, Hiyori-chan, ayo mandi♪"


Setelah mereka bertiga meninggalkan ruang keluarga, aku menuju dapur.


"Nah......mari kita mulai."


Aku memeriksa isi kulkas dan memikirkan hidangan yang cocok dengan wasabi. 


Meski sambil menggerakkan tanganku dengan cekatan, di kepalaku, aku memikirkan kembali apa yang terjadi di kantor manajemen.


Meskipun aku mengatakan pada Aoi-san bahwa kita akan mencarinya tanpa terburu-buru, di dalam hatiku benar-benar sebaliknya. Aku hanya mengatakan itu untuk tidak membuat Aoi-san gelisah, tapi mungkin akulah yang paling tidak sabaran daripada orang lain. 


Kenapa aku bisa berpikir seperti itu, sudah kuduga pasti karena karena ayah Aoi-san. 


Batas waktu untuk memberikan jawaban pada ayahnya adalah selama liburan musim panas. 


Jika kami tidak bisa menemukan rumah neneknya, satu-satunya pilihan Aoi-san adalah tinggal bersama ayahnya. 


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


......Apa yang dipikirkan Aoi-san, ya.


Apakah alasan dia belum memberi tahu yang lainnya tentang ayahnya, alasan dia tidak membicarakan tentang ayahnya denganku sejak malam itu, dan alasan dia mencari rumah neneknya adalah karena dia tidak punya niat untuk tinggal bersama ayahnya, ya.


Perasaan Aoi-san yang sebenarnya ada di dalam hatinya. Tidak peduli seberapa banyak aku memikirkannya, aku tidak akan tahu.


"Aku juga akan membantumu."


Ketika aku sedang memikirkan lagi dan lagi tentang pertanyaan yang belum terjawab.


Tiba-tiba Eiji memanggilku dan aku kembali ke diriku sendiri.


"Ah......terima kasih"   


Aku mengosongkan separuh ruang di dapur dan memberikannya pada Eiji.


Eiji membantu memasak tanpa bertanya.


"......Maaf tentang yang tadi ya."


"Kita baru saja memulainya. Tidak perlu terlalu dipusingkan dengan hal itu."


"Aku juga telah melakukan sesuatu yang buruk pada Izumi......aku berpikir aku akan meminta maaf padanya nanti."


"Tidak apa-apa. Izumi bukan tipe orang yang seperti itu, jadi aku akan memberitahunya nanti."


"Maaf ya. Terima kasih."


Eiji mengatakannya dengan senyum tenang seperti biasa di wajahnya saat dia memegang sayuran di tangannya.


"Akira, kau lebih impulsif dari yang kukira, tapi kau bukan tipe pria yang emosional tanpa alasan. Baik Izumi dan aku tahu itu. Apa ada sesuatu yang terjadi?"


"......"


Selama Aoi tidak mengatakannya, aku tidak bisa mengatakannya.


Aku merasa seperti ingin memberi tahunya. Aku ingin seseorang mau mendengarkan kegelisahan di dadaku ini.


Aku juga tahu bahwa jika orang itu adalah Eiji, ia tidak akan pernah memperburuk keadaan ketika aku memberi tahunya.


Tapi pencarian rumah nenek Aoi-san baru saja dimulai. Kupikir akan buruk untuk membicarakannya dengan Eiji dan membuatnya khawatir dalam situasi saat ini di mana tidak akan ada masalah jika kami menemukan rumah nenek Aoi-san.


Ah, begitu ya......mungkin Aoi-san juga merasakan hal yang sama.


"Aku tidak akan memaksamu. Tapi, jika kau tidak bisa melakukannya sendiri, bicaralah padaku."


"......Ya. Saat itu terjadi, aku akan mengandalkanmu."


Eiji menyadari bahwa aku mengkhawatirkan sesuatu.


Meski memahami itu, ia tidak mencoba memaksakan menanyaiku, dan menghormati penilaianku. Aku yakin memiliki teman yang mengatakan kalau kau selalu bisa mengandalkan mereka adalah suatu berkah.


Hanya saja, masalahnya adalah......aku tidak tahu harus berbuat apa.


Sesuatu semacam ketidaksabaran yang telah menghantui hatiku sejak ayah Aoi-san muncul. 


Aku tidak tahu bagaimana cara menghilangkan perasaan ini. 


Omong-omong, untuk makan malam hari ini, aku menggunakan wasabi yang kubeli di kedai soba saat makan siang. 


Seperti yang diharapkan, Izumi dan Hiyori, yang menyukai makanan Jepang, terkesan oleh parutan wasabi dan membuat keributan. Bagus bahwa mereka menghabiskan semua wasabi dalam waktu singkat, tapi aku tidak menyangka mereka akan menggigitnya langsung.  


Pemandangan Izumi berguling-guling di lantai karena kepedasan sangat lucu jadi aku dalam diam merekamnya.


Jika dia mengetahuinya nanti, dia mungkin akan mengeluh tentang itu, tapi tinggal katakan saja ini juga untuk membuat kenangan. 


Mari mampir lagi dan membeli beberapa dalam perjalanan pulang setelah berkeliling.

*

Post a Comment for "Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J2 Bab 4.4"