Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J2 Bab 3.1

Bab 3 - Bicara Soal Musim Panas, Pasti Tentang Resor Musim Panas




Kemudian datanglah tanggal 1 Agustus. Pada pagi hari kami berangkat ke vila---   


Kami janjian pada pukul 10 di depan gerbang tiket stasiun.   


Dibutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke stasiun terdekat dengan kereta, dan dari sana dibutuhkan sekitar 30 menit untuk berganti ke bus untuk sampai ke daerah pegunungan tempat vilanya berada, jadi jika semuanya berjalan lancar, kami akan sampai di sana pada jam 12, bahkan jika kami beristirahat ditengah jalan.


Kami sudah membeli tiket kami dan sedang menunggu Eiji dan Izumi datang, tapi.......


Ketika aku melihat layar ponselku, waktu tepat menunjukkan pukul sepuluh.


"Izumi-san dan Eiji-kun, mereka belum datang juga, ya."


"Ya......Yah, kurang lebihnya aku bisa menebaknya."


"Izumi sama seperti biasanya ya. Karena sudah sangat biasa, sebaliknya aku malah tenang."


Kami bertiga yang bisa menebak situasinya tersenyum pahit.


Singkatnya, kesimpulannya adalah Izumi pasti ketiduran.


Izumi sangat payah di pagi hari sampai-sampai dia akan terlambat ke sekolah kalau Eiji tidak pergi membangunkannya setiap pagi.


Menurut Eiji, karena dia tidak bangun sampai lewat tengah hari pada hari libur, dia terlambat satu jam untuk kencan. Baru-baru ini, mereka tidak menetapkan waktu pertemuan dan Eiji menjemput Izumi di rumah setelah dia bangun.   


Aku belum pernah mendengar tentang pasangan yang seperti itu, tapi kalau orangnya sendiri tidak keberatan, maka itu tidak apa-apa.   


Namun, ada kami juga hari ini. Saat aku membayangkan bahwa Eiji mungkin dengan terburu-buru membangunkan Izumi sekarang, sebuah pesan masuk ke ponselku pada waktu yang tepat.


Aku membuka pesan dan benar saja.


《Maaf......sepertinya dia terlalu bersemangat tadi malam jadi dia tidak bisa tidur. Dia baru saja bagun.》


Aku ingin mengatakan, 'Apa kau anak SD yang akan berangkat karyawisata?'


Tapi aku menjawab pada Eiji, 《Tidak perlu terburu-buru, datang saja dan hati-hati dijalan,》 dan meletakkan ponselku.


"Izumi ketiduran jadi mereka akan terlambat sekitar satu jam."


Aoi-san tersenyum pahit dan Hiyori terlihat sudah terbiasa dan tidak terkejut.


"Ingin pergi ke kedai kopi untuk menghabiskan waktu?"


"Ya. Mari kita lakukan itu."


Kami pindah ke kedai kopi di stasiun sambil menarik koper kecil kami.


Kami memesan minuman yang kami suka, duduk di konter dekat jendela dan menunggu mereka berdua sambil melepas dahaga.


"Mungkin kita seharusnya bertemu lebih awal. Dengan begitu, bahkan jika terlambat, kita sudah bisa berangkat saat ini."


Aoi-san mungkin sedang memikirkan Izumi dengan caranya sendiri.


Memang benar seperti yang dikatakan Aoi-san, jika tahu dari awal kalau dia akan terlambat, maka kita harus bertemu lebih awal.


"Tapi, itu tidak semudah kelihatannya......."


"Apa maksudmu?" 


Aoi-san sedikit memiringkan kepalanya seperti biasa dan bertanya.


Omong-omong, gerakan yang lucu ini adalah pose favoritku.


"Aku tidak berpikir Aoi-san mengetahui hal ini, tapi dari dulu, ketika kami janjian dengan Izumi, kami memberitahukan waktu pertemuan satu jam lebih awal. Jika kami pergi jam sepuluh, kami katakan padanya jam sembilan. Dengan begitu, kami bisa datang tepat waktu." 


Aoi-san mengangguk dan berkata, "Ya, ya. Itu benar,".


"Tapi, kami tidak pernah bisa berkumpul pada jam sepuluh. Bahkan hari ini, Eiji memberi tahu Izumi kalau kita akan berkumpul pada jam sembilan, tapi pada akhirnya, beginilah......"


"Begitu ya......"


"Di masa lalu, waktu terburuk Izumi ketiduran adalah saat darmawisata sekolah di SMP, dia ketiduran pada hari keberangkatan, jadi dia berangkat ke lokasi berkumpul dengan sensei setelahnya. Pada hari kedua dan ketiga, dia ketiduran lagi dan semua orang terlambat, dan pada hari terakhir, tentu saja, dia ketiduran dan pulang lagi berdua dengan sensei. Yang mengerikan adalah bahwa teman-teman sekelasnya sudah terbiasa dan menikmatinya, bukannya marah. Mereka bertaruh camilan apakah dia bisa bangun atau tidak besok."


Omong-omong, aku bertaruh pada Izumi yang ketiduran sepanjang hari dan menghasilkan banyak keuntungan.


"B-Begitu ya......"


Kebiasaan ketiduran Izumi pasti lebih dari yang dia bayangkan.


Aoi-san kehilangan kata-kata, dipenuhi dengan rasa kekosongan dan tanpa ekspresi.


Omong-omong, ketika kami pergi ke kolam renang, Eiji sepertinya menjemputnya dua jam sebelum waktu pertemuan. Tidak seperti kereta, keberangkatan bus lebih sedikit dan jika kami melewatkannya, kami harus menunggu selama satu jam, jadi Eiji juga terburu-buru.


Seriusan, aku hanya bisa mengucapkan terimakasih atas kerja kerasnya.


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


Aoi-san juga orang yang payah di pagi hari, tapi dibandingkan dengan Izumi, dia lucu.


"Trik untuk janjian dengan Izumi adalah dengan tidak menentukan waktunya."


Hiyori mengatakannya sambil meminum matcha latte-nya.


Dengan kata lain, tindakan balasannya sepertinya sama dengan Eiji dan bertemu saat dia bangun, tanpa menentukan waktunya.   


Memang benar, setiap kali Hiyori pergi keluar dengan Izumi, Izumi selalu meneleponnya mengatakan, "Aku baru saja bangun!" dan Hiyori menjemput Izumi......Bukankah itu sudah tidak bisa disebut lagi janjian?


Omong-omong, Hiyori memanggil Izumi dengan namanya saja sejak tadi, tapi ini normal.  

Tln : 呼び捨て/Yobisute, manggil orang ngga pake honorifik, kaya -san, -kun, -chan dll


"Yah, mari kita toleransi kalau hanya ketiduran. Izumi sudah melakukan banyak hal untuk kita."  


"Ya. Tentu saja."


Sambil mengobrol seperti ini, kami menunggu mereka berdua.   


Setelah menunggu beberapa saat, tiba-tiba kami melihat Izumi di balik jendela kaca.


Di belakang Izumi yang berlari ke arah kami, sambil melambaikan tangannya lebar-lebar, Eiji, yang terlihat lelah dari pagi hari, membawa dua tas jinjing. Terima kasih atas kerja kerasmu.......


Segera setelah Izumi masuk ke dalam toko, dia melompat dan memeluk Hiyori.


"Hiyori-chan, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu!?"


Izumi memeluk Hiyori seolah dia adalah seekor kucing.


Rasanya, kontak fisik ini sudah berlebihan.


"Lama tidak bertemu. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, Izumi?"


"Aku baik-baik saja, tapi aku sudah lama tidak melihatmu dan aku menderita kekurangan Hiyori-chan. Boleh aku menciummu sebentar?"  

Tln : mencium disini, mencium pake hidung


Izumi tidak menunggu jawaban Hiyori, langsung membenamkan wajahnya di rambut halus Hiyori dan menarik napas dalam-dalam.


"Haaaaaaaaah......" 


Aku melihat para pencinta kucing di situs web video yang membenamkan wajah mereka ke dalam kucing, menarik napas dalam-dalam dan mencoba memasukkan kucing ke dalam mulut mereka seolah memakannya, dan bagi Izumi, itu pasti perasaan yang sama.


Inilah yang dimaksud dengan menyayangi kucing, dan inilah yang dia lakukan setiap kali dia bertemu Hiyori.

Tln : ehm, agak susah jelasin bagian ini, Akira pake kata 猫可愛がり/Nekokawaigari, idiom yang artinya doting on someone/ menyayangi seseorang, neko sendiri artinya kucing dan sebelumnya Akira bahas tentang kucing, jadi begitulah


"Ah~ Aku sudah tenang......."


Izumi mendapatkan kembali ketenangannya dengan ekspresi meleleh di wajahnya.


Hiyori juga sudah terbiasa dengan hal ini, dan tanpa perlawanan dia menepuk-nepuk kepala Izumi.


Adegan ini entah bagaimana membuatku berpikir bahwa Hiyori lebih tua darinya, tapi aku bisa mengerti hubungan di antara mereka, dengan Hiyori memanggil Izumi dengan namanya saja dan menepuk kepalanya seperti ini.


Aku tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah itu tidak apa-apa.......


"Ngomong-ngomong, Hiyori-chan, bagaimana rencana sebelumnya?"


"Jangan khawatir. Tidak ada kesalahan apapun. Aku akan membaginya denganmu nanti."


"Seperti yang diharapkan dari Hiyori-chan. Sangat bisa diandalkan♪"


Aku tahu kalian berniat membicarakan itu dengan berbisik, tapi aku bisa mendengarnya dengan jelas.   


Sebenarnya apa yang mereka bicarakan?  


"Baiklah. Hiyori-chan selesai. Berikutnya adalah Aoi-san."


"A-Aku juga?"


"Tentu saja♪"   


Izumi memeluk Aoi-san seolah dia akan menyerangnya.


Izumi melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan dengan Hiyori pada Aoi-san.


"......Yang ini juga rasanya berbeda dengan Hiyori-chan."


"Ah......Izumi-san, jangan......hnn!"


Aoi-san mengangkat bahunya terlihat geli, tapi Izumi menciumnya sebanyak yang dia bisa, tanpa mempedulikannya.




Aoi-san yang mati-matian menahannya dan Izumi yang dengan senang hati terus menciumnya.


Apa-apaan ini......tergantung pada bagaimana kau melihatnya, bisa dibilang ini tidak senonoh, atau perlu pembatasan usia, atau perlu adanya sensor, dengan kata lain, ini adegan yang sepertinya tidak boleh diperlihatkan kepada anak-anak.


Melihat Aoi-san menahan rasa malunya dan menggeliat, seperti yang dilakukannya di kolam renang, aku tidak bisa menahan perasaan bahwa sesuatu yang baru di dalam diriku terbangun.


"Musim panas ini adalah pertandingannya, jadi lakukan yang terbaik."


"Y-Ya......aku akan melakukan yang terbaik."


"Serahkan padaku dan Hiyori-chan, jadi jangan khawatir!"


Sudah kubilang, aku bisa mendengarnya dari tadi.


"Baiklah. Pengisian daya selesai! Maaf membuat kalian semua menunggu!"


Semangat Izumi meledak seolah dia akhirnya terbangun.


Aku tidak tahu apa yang mereka bertiga bicarakan, tapi ketika Izumi melakukan sesuatu yang tidak kumengerti, biasanya aman untuk mengasumsikan bahwa dia sedang merencanakan hal yang tidak-tidak.


Dengan firasat buruk, kami berangkat satu jam lebih lambat dari jadwal.

*

Post a Comment for "Class no Bocchi Gal wo Omochikaeri Shite Seisokei Bijin ni Shite Yatta Hanashi [LN] J2 Bab 3.1"