Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 2.1



Bab 2 - Permintaan Dari Siswi Pindahan Yang Cantik




《---Bagaimana, kau terkejut, kan?》


Orang yang mengatakan itu dengan gembira adalah Miyu-sensei, yang baru saja meneleponku.


Setelah berpisah dengan Charlotte-san, aku berganti pakaian santai dan mengulas apa yang sudah kupelajari hari ini, tapi sekitar tiga jam setelah aku mulai mengulas, ponselku berdering.

Tln : ada yang kalo pulang sekolah ngulas apa yang dipelajarin sampe 3 jam? 


Dia repot-repot meneleponku, apa karena dia ingin tahu reaksiku saat mengetahui bahwa aku bertetangga dengan Charlotte-san, atau karena dia benar-benar mengkhawatirkanku---mungkin, setengah-setengah......


"Bukan waktunya untuk terkejut. Apa yang sebenarnya terjadi, apa maksudnya itu?"


《Hei, apa yang membuatmu terdengar begitu curiga? Kukatakan padamu, aku tidak ada hubungannya dengan kepindahan Charlotte, oke? Ketika aku mengetahui alamat Charlotte, aku menyadari bahwa dia tinggal di sebelahmu.》


Aku masih sedikit curiga bahwa Miyu-sensei mungkin memiliki andil di balik layar, karena perkembangannya terlalu nyaman untuk menjadi kebetulan, tapi sepertinya itu benar-benar kebetulan.


Nah, jika memikirkannya secara normal, tidak mungkin Miyu-sensei bisa memiliki andil di dalamnya.......


"Haa.......Aku tidak tahu wajah seperti apa yang harus kugunakan saat pergi ke sekolah besok......."


《Hmm? Gunakan wajah yang biasanya saja tidak apa-apa, kan? Apa ada yang kau perlu waspadai?......Apa mungkin kau jatuh cinta dengan Charlotte?》


"---Ap!"


Miyu-sensei, yang mendengar monolog-ku melalui telepon, dengan penuh rasa ingin tahu menanyakan hal itu padaku.


"T-Tidak, mana ada yang seperti itu!"


《Hmm~mm?》


"A-Apa-apaan, reaksi itu......?"


《Hei, Aoyagi. Charlotte itu imut, kan?》


"Y-Yah, dilihat secara umum, kukira begitu.......?"


《Sikapnya juga baik, ramah, jujur, bukan?》


"Kupikir dia gadis yang baik, yang jarang akhir-akhir ini.......?"


《----Diputuskan.》


"Apanya!?"


Aku mengangkat suaraku tanpa sadars pada Miyu-sensei, yang terdengar seakan dia mengerti sesuatu.


Apa yang diputuskan hanya dengan menjawab pertanyaan, dasar orang ini.


Yah, aku akan berbohong jika aku mengatakan kalau ku tidak memiliki perasaan semacam itu.


Tapi aku yakin aku belum menunjukkan sikap bahwa aku menyukai Charlotte-san.


..................Ya, mungkin.


Ketika memikirkan kembali seharian hari ini, aku jadi semakin tidak yakin.


Tapi aku ingin percaya kalau dia belum mengetahuinya.


Guru ini juga hanya punya intuisi yang baik, dan seharusnya dia belum teryakinkan, kan?


《Soalnya, kau tidak pernah menyebut seorang gadis imut sebelumnya, bukan?》


"K-Kalau itu, itu karena aku sudah mengatakan kata pengantar 'secara umum'."


《Hei, Aoyagi, menyerah saja. Dari tadi, kau selalu malu-malu setiap kali bicara tentang Charlotte, lho. Anak sepertimu yang biasanya tenang merasa malu sampai melalui telepon itu, aku kurang lebih bisa menebak apa yang terjadi, kau tahu?》


"Kalau itu......."


Apa yang harus kulakukan, aku tidak bisa memikirkan apa pun untuk membalasnya.


Jika aku mengatakan sesuatu yang buruk, dia mungkin akan menemukan kesalahanku, dan bahkan jika aku berbohong dengan tepat, Miyu-sensei pasti akan mengetahuinya.


Di sisi lain, akan buruk jika tetap diam seperti ini---


Saat aku berpikir seperti itu, interkom di ruanganku berdering dengan bunyi "ping-pong".


"Ah, sepertinya ada seseorang datang! Miyu-sensei, kita akan membicarakan tentang itu lain kali!"


《Ah, hei! Jangan lari---》


Aku masih bisa mendengar suara Miyu-sensei dari ponselku, tapi aku memutuskan panggilan telepon karena itu mendesak.


Sebenarnya, tidak baik melakukan ini pada orang yang posisinya lebih tinggi dari kita, tapi karena aku berhubungan baik dengan Miyu-sensei, jadi aku yakin dia akan mentolerirnya.


Di atas segalanya, aku tahu Miyu-sensei mencoba menggodaku, jadi dia tidak akan menyalahkanku karena mengambil sikap ini.


---Ketika aku membuka pintu sambil berpikir seperti itu, seorang gadis kecil yang mengenakan tudung bertelinga binatang berdiri di depan pintu.


Gadis kecil itu kemudian mendongak kearahku dengan senyum manis di wajahnya.


『Onii-chan......!』

Tln : Jaga-jaga kalo kalian lupa, kalo pake『 』berarti mereka ngobrol pake bahasa inggris


Yang memanggilku adalah Emma-chan, yang mengenakan tudung bertelinga binatang dan sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik.


『Oh, Emma-chan? Ada apa?』


Aku bertanya pada pengunjung yang tak terduga itu sambil berjongkok.


Kemudian, Charlotte-san yang terlihat meminta maaf keluar dari titik buta pintu.


Sepertinya, Emma-chan mengunjungi kamarku ditemani olehnya.


Charlotte-san mengenakan pakaian kasual, mungkin untuk digunakan di rumah, dan hatiku berdebar melihatnya terlihat agak tanpa pertahanan.


Ditambah, Charlotte-san dengan cahaya bulan di latar belakang begitu cantik sampai-sampai tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dia seperti sesuatu yang keluar dari dongeng.


Kecantikannya itu membuatku terpesona.


----Tapi kemudian, seseorang menarik lengan bajuku ke bawah dan membawaku kembali ke kenyataan.


Tidak, dibilang seseorang pun, hanya ada satu orang dalam situasi ini.


Baca novel ini hanya di Musubi Novel


Saat aku melihatnya, Emma-chan yang suasana hatinya sedang baik sampai beberapa menit yang lalu, menggembungkan pipinya.


『Ah, maaf Emma-chan. Jadi, Ada apa?』


Sambil meminta maaf pada Emma-chan yang cemberut, aku bertanya lagi padanya.


Kemudian, pipinya langsung mengendur dan Emma-chan membuka mulutnya dengan gembira.


『Umm, Emma, Emma ingin bermain dengan Onii-chan.』


Emma-chan mengatakannya dengan senyum manis di wajahnya.


Matanya bersinar dan dia sangat ingin untuk diajak bermain.


Sepertinya Emma-chan jadi menempel padaku lebih dari yang kukira, datang jauh-jauh ke sini hanya untuk bermain denganku.


『Maaf, Aoyagi-kun. Emma bersikeras dan tidak mau mendengarkanku.......Aku tidak ingin dia kabur lagi, jadi bisakah kamu menjadi teman mengobrolnya sebentar?』


Kemudian, Charlotte-san yang menunggu di belakangnya, menambahkan itu pada kata-kata Emma-chan.


Tapi, tanpa sadar aku men-tsukkomi kata-katanya dalam pikiranku.


Tidak, kabur itu......


Memang benar bahwa dia meninggalkan rumah sendiri, jadi bisa disebut kabur, tapi, dia punya ekspresi yang cukup menarik, bukan? Anak ini.


『Boleh saja. Tapi dengan pakaian itu, bukankah kalian berniat tidur?』


Pakaian kasual Charlotte-san terlihat seperti pakaian tidur bagaimanapun kau melihatnya.


Sedangkan Emma-chan mengenakan piyama dengan tudung bertelinga binatang dan, dari semua penampilannya, sepertinya selesai mempersiapkan diri untuk tidur.


Karena itu, aku bertanya apa tidak apa-apa bermain dengannya ketika dia berniat untuk tidur.


『Maaf,.......Aku mencoba menidurkannya setelah dia selesai mandi, seperti yang Aoyagi-kun katakan, tapi dia tiba-tiba mulai merengek, ingin bermain dengan Aoyagi-kun.』


Setelah mandi---


Karena itulah pipi Charlotte-san memerah, ya.


Sepertinya suhu panas masih menyelimuti tubuhnya.


Melihat pipi Charlotte-san yang diwarnai warna merah membuatnya semakin mempesona, aku merasa seperti masuk nirwana.


Nah kesampingkan hal itu---


『Begitu ya......』


Ketika aku mendengar dari Charlotte-san kalau Emma-chan ingin bermain denganku, aku mengalihkan pandanganku kembali ke Emma-chan lagi.


Mungkin karena aku mengobrol berdua dengan Charlotte-san lagi, Emma-chan kembali cemberut---lalu, melihat kearahku dengan ekspresi seolah bosan.


Tapi ketika mata kami bertemu, matanya bersinar tampak begitu bahagia.


Mungkin dia mengharapkan untuk diperhatikan.


Aku tidak bisa membiarkannya merasa kesepian dengan ekspresi wajah seperti itu, jadi aku memutuskan untuk menemani Emma-chan.


Namun, meskipun musim baru saja mulai keluar dari musim panas, jika kita terus berbicara di luar, mereka berdua akan kedinginan setelah mandi.


Meski begitu, pergi keluar bukanlah sebuah pilihan.


Malam juga sudah semakin larut, jadi dia pasti akan menghindari membawa Emma-chan yang masih kecil ke luar.


Karena itu, lokasinya mau tidak mau adalah kamarku atau Charlotte-san, tapi yang manapun memiliki rintangan yang tinggi.


Kalau aku mengundang Charlotte-san ke kamarku, aku tidak bisa tenang seperti biasa dan kalau aku pergi ke kamar Charlotte-san, aku yakin aku akan berdebar berlebihan dan itu tidak baik untuk jantungku.


Selain itu, Charlotte-san tidak akan merasa nyaman datang ke kamarku atau mengundangku ke kamarnya.


Ini adalah kasus yang sangat sulit untuk membuat keputusan karena aku harus mempertimbangkan perasaannya dan juga perasaanku.


......Aku tidak punya pilihan.


Mari serahkan pada Charlotte-san untuk memutuskan.


『Charlotte-san, kita perlu pindah tempat, ke mana sebaiknya?』


『Benar juga......』


Charlotte-san mulai berpikir tentang hal itu, terlihat dia dalam masalah setelah diberi tongkat estafet dariku.


Mungkin apa yang dia pikirkan sama sepertiku.


Yah, meskipun sama, tidak mungkin Charlotte-san sadar akan diriku.


Aku menatapnya dalam diam agar tidak mengganggu pemikiran Charlotte-san.


Kemudian---


『Emma ingin pergi ke kamar Onii-chan......!』


Lebih cepat dari Charlotte-san bisa memberiku jawaban, Emma-chan menarik pakaianku dan mengatakan apa yang dia inginkan.


Ya, sepertinya tempatnya sudah ditentukan.


Aku melihat wajah Charlotte-san untuk memastikannya, dan mungkin dia sampai pada kesimpulan yang sama denganku, dia menganggukkan kepalanya tanda setuju.


Aku masih agak enggan mengundang Charlotte-san ke kamarku, tapi ini jelas lebih baik daripada membuat mereka masuk angin karena kedinginan.


--Kami bertiga kemudian pindah ke kamarku sesuai dengan perkataan gadis muda yang paling berwenang untuk membuat keputusan di sini.

10 comments for "Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara [LN] J1 Bab 2.1"